Ketika memulai usaha, Anda bisa membangun toko online untuk menggaet lebih banyak pelanggan. Hanya saja, untuk menjalankan toko tersebut tidaklah mudah. Namun Anda tak perlu khawatir karena bisa menyimak berbagai trik psikologi marketing agar bisnis online berjalan lancar.
Trik Psikologi Marketing Agar Toko Online Banjir
Pelanggan
Ada
banyak trik psikologi marketing yang bisa Anda gencarkan supaya bisnis online
berjalan dengan baik dan mendatangkan penghasilan menggiurkan. Psikologi
marketing itu sendiri merupakan ilmu yang bisa mempengaruhi emosi maupun
tindakan target pasar. Lantas apa saja trik psikologi marketingnya?
Harga Coret
Salah
satu trik psikologi marketing yang bisa Anda lakukan ialah menampilkan harga
coret. Harga awal bisa Anda coret, kemudian di bagian bawahnya bisa ditunjukkan
harga setelah mendapatkan diskon. Dengan begitu, calon pembeli bisa tahu
selisih harganya.
Charm Price
Strategi
pemberian harga produk dengan akhiran angka 9 ini terkenal dengan istilah charm
price. Apabila Anda menjual produk dengan harga Rp 100.000, lebih baik
tuliskan dengan tarif Rp 99.999. Calon pembeli bisa menganggap harganya lebih
murah sehingga meningkatkan minat membeli produk.
Decoy Price
Di
toko online, Anda bisa memberi tiga pilihan harga atau yang juga terkenal
dengan strategi decoy price. Dalam hal ini, Anda bisa menawarkan tiga
pilihan ukuran produk yang mencakup Small, Medium, dan Large dengan selisih
harga berbeda-beda.
Akan
tetapi, untuk harga Medium dan Large buatlah tidak berselisih jauh. Hal ini
bisa meningkatkan peluang pembeli memilih ukuran Large.
Stok Terbatas dan Limited Edition
Anda
bisa menunjukkan jumlah produk yang tersisa. Apabila stoknya terbatas, maka
bisa mempengaruhi keputusan calon pembeli untuk mendapatkannya. Hal ini juga
bisa Anda terapkan dengan membuat produk limited edition.
Diskon Terbatas dan Khusus
Trik
psikologi marketing lainnya yang juga bisa Anda lakukan ialah menawarkan diskon
terbatas dan khusus. Dengan adanya diskon, calon pembeli akan merasa lebih
hemat anggaran selama belanja.
Aktif Membuat Produk Baru
Supaya
bisnis yang Anda jalankan di toko online tidak ketinggalan tren, maka harus
aktif membuat produk baru. Agar produk baru Anda semakin mudah dilihat calon
pelanggan, maka bisa membuat kategori khusus pada New Arrivals yang ada di
situs toko.
Reciprocity
Anda
bisa memberikan produk gratis pada pelanggan sebagai sample. Hal ini
bisa meningkatkan minat pelanggan untuk membeli produknya di kemudian hari.
Beri Hierarki Label
Anda
bisa memberikan hierarki label atau status pelanggan sesuai dengan
transaksinya. Sebagai contoh, status Gold apabila pelanggan sudah melakukan 10
kali transaksi.
Semakin
tinggi status pelanggannya, maka kian banyak manfaat dan keuntungan yang bisa
didapat. Dengan cara ini, pelanggan akan merasa terikat dengan bisnis di toko
online Anda dan tak ragu untuk mempromosikan produk ke orang lain secara
cuma-cuma.
Memanfaatkan Social Proof
Dengan
memanfaatkan social proof, maka calon pembeli pasti tertarik untuk
membeli produk Anda setelah melihat review positif dari pelanggan lainnya.
Manfaat Toko Online
Setelah
mengetahui berbagai trik psikologi marketing, maka Anda tak perlu ragu untuk
menjalankan toko online. Apalagi toko ini menawarkan banyak manfaat.
Manfaatnya
mulai dari hemat waktu, tenaga, biaya, fleksibel, bisa diakses kapanpun itu,
dan memiliki jangkauan luas. Tak hanya itu saja, toko online juga lebih nyaman
dan minim risiko.
Dengan
toko online, Anda bisa transaksi jual beli, merambah pasar global, optimalisasi
pemasaran digital, meningkatkan brand awareness, hingga meraih
keuntungan dan loyalitas pelanggan.
Rekomendasi Beauty Influencer
Agar
toko online yang Anda jalankan bisa semakin mudah menggaet pelanggan, maka
jalinlah kerjasama dengan beauty influencer. Untuk rekomendasinya mulai
dari Tasya Farasya, Rachel Vennya, Nanda Arsyinta, Dilla Jaidi, Jharna
Bhagwani, Abel Cantika, Tyna Dwi Jayanti, Maria Clarin, Asyifa Nadya Ivan, dan
Janice Samantha.
Tiap beauty
influencer tersebut memiliki rata-rata rate card yang fantastis. Hal ini
berkaitan dengan reputasi, engagement, kualitas konten, dan masih banyak
lagi.