David
Wechsler memperkenalkan versi pertama tes inteligensi yang dirancang khusus
untuk digunakan bagi orang dewasa. Terbit pada tahun 1939 dan dinamai
Wechsler-Bellevue Intelligence Scale (WBIS), disebut juga skala WB. Pada tahun
1949 Wechsler menerbitkan pula skala inteligensi untuk digunakan pada anak-anak
yang dikembangkan berdasar isi skala W-B. Skala ini diberi nama Wechsler
Intelligence Scale for Children (WISC). Isinya terdiri dari dua sub bagian
Verbal (V) dan sub bagian Performance (P).
Tes
WISC terdiri atas tes verbal dan tes performance. Tes verbal terdiri atas
materi perbendaharaan kata, pengertian, informasi, hitungan, persamaan,
rentangan angka. Sedangkan tes performance terdiri atas mengatur gambar,
melengkapi gambar, rancangan balok, merakit objek, mazes dan simbol. (Mudhar
& Rafikayati, 2017). Tes inteligensi WISC digunakan untuk tes inteligensi
pada anak usia 8-15 tahun.
Pada
tahun 1974 suatu revisi terhadap tes WISC dilakukan Kembali dengan nama WISC-R
(R adalah revised). Revisi skala WISC yang dinamai WISC-R diterbitkan tahun
1974 dan dimaksudkan untuk mengukur inteligensi anak-anak usia 6 sampai dengan
16 tahun. WISC-R terdiri atas 12 subtes yang dua diantaranya digunakan hanya
sebagai persediaan apabila diperlukan penggantian subtes.
Melalui
Tes WISC dapat mendeskripsikan berbagai aspek kecerdasan anak dan dapat
mengukur kemampuan kognitif seseorang dengan melihat pola-pola respon pada tiap-tiap
subtes. Kemampuan yang diukur oleh tiap-tiap subtes adalah:
- Operasi ingatan jangka-panjang, kemampuan untuk memahami, kapasitas berpikir asosiatif dan juga minat dan bacaan anak.
- Kemampuan anak untuk menggunakan pemikiran praktis didalam kegiatan sosial sehari-hari, seberapa jauh akulturasi sosial terjadi, dan perkembangan conscience atau moralitasnya.
- Kemampuan anak untuk menggunakan konsep abstrak dari angka dan operasi angka, yang merupakan pengukuran perkembangan kognitif, fungsi non-kognitif yaitu konsentrasi dan perhatian, kemampuan menghubungkan faktor kognitif dan nonkognitif dalam bentuk berpikir dan bertindak.
- Kemampuan untuk menerjemahkan masalah dalam bentuk kata-kata ke dalam operasi aritmatika.
- Penyerapan fakta dan gagasan dari lingkungan dan kemampuan melihat hubungan penting yang mendasar dari hal-hal tersebut.
- Kemampuan belajar anak, banyaknya informasi, kekayaan ide, jenis dan kualitas bahasa, tingkat berpikir abstrak, dan ciri proses berpikirnya.
- Identifikasi visual dari objek-objek yang dikenal, bentuk-bentuk, dan makhluk hidup, dan lebih jauh lagi kemampuan untuk menemukan dan memisahkan ciri-ciri yang esensial dari yang tidak esensial.
Kekurangan
skala Wechsler adalah kurangnya pendasaran teoritis yang menyulitkan penemuan
basis interpretasi yang koheren. Selain itu juga komposisi skala-skala ini
tampak menganggap bahwa domain kemampuan yang dipilih oleh subtesnya dalam
semua tingkat umur sama.