Tes
SON (Snijders Oomen Non-Verbal Scale) merupakan tes kecerdasan yang sesuai
untuk anak-anak dan orang dewasa dari usia dua setengah sampai empat puluh
tahun. Yang pada umumnya digunakan untuk individu dengan rentang usia 3-16
tahun. Versi pertama tes SON dikembangkan lebih dari tujuh puluh tahun yang
lalu oleh psikolog Nan SnijdersOomen, untuk mempelajari fungsi kognitif
anak-anak tunarungu. Tujuan dari rangkaian tes ini adalah untuk mematahkan
kesebelasan tes kinerja non-verbal pada waktu itu dan untuk memperluas fungsi
yang dapat diakses untuk penelitian kecerdasan non-verbal. Revisi pertama dari
tes tersebut diterbitkan pada tahun 1958 oleh Dr. Nan Snijders-Oomen dan
suaminya, professor Psikologi Jan Snijders. Rangkaian tes ini mencakup
norma-norma untuk anak-anak tunarungu dan pendengaran.
Tes
ini disebut non-verbal karena dapat dilakukan tanpa harus menggunakan bahasa
tertulis atau lisan. Buku pedoman juga berisi instruksi verbal, tetapi
tekslisan tidak mengandung informasi tambahan dibandingkan dengan instruksi
non-verbal. Alat tes ini juga tidak hanya sebatas untuk individu dalam kondisi
normal namun juga dapat digunakan untuk individu dengan disabilitas seperti
tuna rungu. Alat tes ini dapat digunakan oleh individu dengan tunarungu
dikarenakan tes SON berbentuk puzzle dan rangkaian gambar yang perlu dicocokan
dan peserta tidak dituntut untuk menjawab perintah yang diberikan.
Cara
pemberian tes disesuaikan dengan kemampuan komunikatif subjek untuk menciptakan
situasi tes yang alami. Tes tersebut memberikan skor kecerdasan yang
menunjukkan bagaimana kinerja seseorang dibandingkan dengan orang lain pada
usia yang sama. SON sendiri dirancang mulai pada tahun 1939 – 1942, di
Amsterdam dan kemudian dalam perkembangannya banyak dilakukan revisi-revisi
pada aitem alat tes ini (Nuraeni, 2012).
Tanggapan:
Tes SON dikembangkan lebih dari tujuh puluh tahun yang lalu oleh psikolog Nan Snijders-Oomen,
SON merupakan tes kecerdasan yang sesuai untuk anak-anak dan orang dewasa dari
usia dua setengah sampai empat puluh tahun. Yang pada umumnya digunakan untuk
individu dengan rentang usia 3-16 tahun. Tes ini disebut nonverbal karena dapat
dilakukan tanpa harus menggunakan bahasa tertulis atau lisan.
Karena
tes SON adalah tes yang non-lingualisme maka tes ini sangat tepat untuk menilai
individu dengan masalah atau cacat di bidang bahasa, perkembangan bicara dan
komunikasi. Tes ini merupakan tes ramah anak karena sifat adaptif mereka dan
umpan balik yang diterima peserta. Ini membuat tes dapat diterapkan dengan baik
untuk menilai anak-anak yang sulit diuji. Cara pemberian tes disesuaikan dengan
kemampuan komunikatif subjek untuk menciptakan situasi tes yang alami. Tes
tersebut memberikan skor kecerdasan yang menunjukkan bagaimana kinerja
seseorang dibandingkan dengan orang lain pada usia yang sama.