Tes
Kognitif AJT atau AJT CogTest adalah tes IQ atau kognitif dengan pengukuran berbasis
bukti, memberikan wawasan yang jelas tentang bagaimana anak memproses dan
memperoleh pengetahuan. Tes kognitif AJT ini diperuntukkan bagi individu yang
berusia 5 hingga 18 tahun. AJT CogTest adalah alat ukur kognitif/kecerdasan
pertama di Indonesia, yang paling komprehensif dalam mengukur kemampuan serta
kelemahan belajar anak mulai usia 5 sampai dengan 18 tahun. Tes kognitif yang bernama
'AJT Cognitive Test Battery' ini nantinya akan mengukur kecerdasan anak dari 8
aspek yaitu fluid intelligence, working memory, long-term storage, long-term
retrieval, processing speed, comprehension knowledge, visual processing, dan
auditory processing.
Pembuatan
tes Kognitif AJT mengacu pada teori kecerdasan CatellHorn-Carroll (CHC) yang
dikembangkan psikolog Raymond Cattell, John Horn dan John Carroll. Teori CHC
ini kemudian dikembangkan lagi oleh psikolog Kevin McGrew, Direktur Institute
of Applied Psychometrics di Amerika Serikat yang juga menjadi konsultan ahli
dalam pembuatan AJT pada tahun 1990-an. Teori Kognitif CHC
(Cattell-Horn-Carroll) adalah teori psikometrik yang saat ini dianggap sebagai
model kemampuan kognitif manusia yang paling komprehensif dan didukung secara
empiris, mencakup beberapa dekade penelitian (McGrew, 2009; Schneider & McGrew,
2012).
Taksonominya
telah banyak digunakan untuk mengklasifikasikan dan menggambarkan kemampuan
kognitif manusia di banyak budaya. Teori CHC memiliki dampak signifikan pada
pengembangan, atau revisi, dari sebagian besar tes kecerdasan utama dalam
beberapa tahun terakhir (Keith & Reynolds, 2010). Manfaat menggunakan model
CHC untuk pengembangan tes kognitif adalah kerangka kerja ini mencakup sebagian
besar domain utama fungsi manusia, dan memperlihatkan kemampuan kecerdasan atau
kognitif. Oleh karena itu, penilaian berbasis CHC dapat dianggap sebagai pendekatan
yang paling efektif untuk mengidentifikasi, mendiagnosis, mengklasifikasi dan
mengindividualisasikan program pendidikan untuk anak usia sekolah.
Menurut
McGrew, teori CHC merupakan teori kecerdasan yang paling komprehensif hingga
saat ini, yang didasarkan pada riset selama berpuluh-puluh tahun, dengan
mempertimbangkan aspek biologis, perilaku, dan neurologis. Hasil yang diberikan
tes kognitif AJT ini bukanlah satu skor yang mencakup keseluruhan kemampuan
kognitif, seperti tes IQ. Namun, AJT akan menunjukkan bidang-bidang kognitif yang
menjadi kekuatan atau kelemahan seorang individu. Dari hasil tes tersebut,
orang tua, guru, maupun psikolog bisa memberikan kebutuhan edukasi yang sesuai
dengan kemampuan kognitif masing-masing pelajar, agar potensinya bisa
teroptimalisasi.
Tes
Kognitif AJT memiliki 2 jenis tes yaitu:
AJT CogTest Full Scale, Mengidentifikasikan 8 kemampuan kognitif lengkap yang menampilkan profil lengkap kekuatan dan kebutuhan belajar anak.
AJT CogTest Comprehensive, Diperuntukan ketika seorang anak memerlukan data lebih terperinci untuk dianalisis, psikolog akan merekomendasikan tambahan tes