Organ,
Podsakoff, & MacKenzie (2006) mendefinisikan Organizational Citizenship
Behavior (OCB) sebagai perilaku individu yang tidak dipengaruhi oleh reward
secara formal baik secara langsung maupun tidak langsung dengan tujuan meraih
fungsi organisasi yang efektif dan efisien. Karakteristik perilaku OCB dapat
ditandai dengan bantuan yang diberikan bukan merupakan bagian dari tugas,
dilakukan secara spontan dan tidak diminta dan dengan membantu rekan kerja
tidak akan menjadikan karyawan memperoleh reward.
Organizational
Citizenship Behavior (OCB) merupakan perilaku yang dilakukan
seorang karyawan dengan sukarela serta adanya rasa sebagai anggota organisasi
yang merasa puas apabila dapat melakukan suatu yang lebih kepada organisasi
sehingga jika tidak ditampilkan pun tidak diberi hukuman, perilaku ini bukan
sebagai akibat dari adanya sistem penghargaan yang diberikan perusahaan secara
formal tetapi perilaku ini sangat penting untuk meningkatkan kinerja
organisasi.
Menurut
Organ dan Ryan (1995), OCB adalah perilaku-perilaku yang dilakukan oleh
karyawan yang tidak secara tegas diberi penghargaan apabila mereka melakukannya
dan juga tidak akan diberi hukuman apabila mereka tidak melakukannya, serta
bukan merupakan bagian dari deskripsi pekerjaan yang dimiliki oleh karyawan.
Contohnya meliputi bantuan pada teman kerja untuk meringankan beban kerja
mereka.
Garay
(2006) menjelaskan bahwa OCB merupakan perilaku sukarela dari seseorang pekerja
untuk mau melakukan tugas atau pekerjaan di luar tanggung jawab atau
kewajibannya demi kemajuan atau keuntungan organisasinya. Menurut Waspodo dan
Minadianti (2012) menjelaskan bahwa OCB merupakan bentuk perilaku yang merupakan
pilihan dan insiatif individual, tidak berkaitan dengan sistem reward formal
organisasi. Ini berarti, perilaku tersebut tidak termasuk dalam persyaratan kerja
atau deskripsi kerja karyawan sehingga jika tidak ditampilkan pun tidak diberi hukuman.
Sementara itu Waspodo dan Minadianti (2012) mengatakan bahwa OCB atau yang
disebutnya sebagai extra-role behavior (ERB), adalah perilaku yang menguntungkan
organisasi atau diarahkan untuk menguntungkan organisasi, dilakukan secara
sukarela, dan melebihi ekspektasi peran yang ada. Artinya, OCB secara sederhana
dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang berakar dari kerelaan dirinya
untuk memberikan kontribusi melebihi peran inti atau tugasnya terhadap perusahaannya.
Perilaku tersebut dilakukannya, baik secara disadari maupun tidak disadari,
diarahkan maupun tidak diarahkan, untuk dapat memberikan manfaat dan keuntungan
bagi perusahaannya.
Waspodo
dan Minadianti (2012) menjelaskan bahwa OCB adalah perilaku karyawan yang
mempraktikan peranan tambahan dan menunjukkan sumbangannya kepada organisasi
melebihi peran spesifikasinya dalam kerja. Menurut mereka juga, kesediaan dan
keikutsertaan untuk melakukan usaha yang melebihi tanggung jawab formal dalam
organisasi merupakan sesuatu yang efektif untuk meningkatkan fungsi sebuah
organisasi.
Robbins
(2008) mendefinisikan OCB sebagai perilaku pilihan yang tidak menjadi bagian
dari kewajiban kerja formal seorang karyawan, namun mendukung berfungsinya organisasi
tersebut secara efektif dan efisien. OCB juga mengacu pada perilakuperilaku
diluar kewajiban-kewajiban dari yang seharusnya dikerjakan oleh karyawan.
Mencakup
perilaku membantu orang lain tanpa pamrih, melakukan pekerjaan yang berat
dengan sabar, ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi, dan melakukan kinerja
yang melebihi kewajiban dari yang diperintahkan (McShane & Von Glinow, 2003).
Berdasarkan
beberapa definisi-definisi yang telah dikemukakan diatas dapat disimpulkan
bahwa OCB pada karyawan merupakan perilaku individual yang bersifat bebas
(discretionary) yang tidak secara langsung dan eksplisit mendapat sistem imbalan
formal, dan yang secara keseluruhan dapat meningkatkan kinerja organisasi secara
efisien.