Menurut
Hariwijaya (2005) kemampuan visual-spasial adalah kemampuan seseorang untuk
menangkap ruang dengan segala implikasinya.Sejalan dengan hal tersebut, Carter
(2010) menyatakan bahwa kecerdasan visual-spasial adalah kemampuan persepsi dan
kognitif yang menjadikan seseorang mampu untuk melihat hubungan ruang. Sedangkan
menurut Febriana (2015) menyatakan bahwa kecerdasan visual-spasial adalah
kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan mempresentasi, mentransformasi, dan
memanggil kembali informasi simbolis.
Armstrong
(dalam Harmony dan Roseli, 2012) menyatakan bahwa kecerdasan visual-spasial
merupakan kemampuan menangkap ruang secara tepat. Kecerdasan visualspasial
menjadikan seseorang mampu untuk memvisualisasikan gambar, mengenal bentuk dan
benda, melakukan perubahan suatu benda dalam pikirannya dan kemudian mewujudkannya
dalam visual yang nyata, mengungkapkan data dalam bentuk grafik, dan memiliki
kepekaan terhadap keseimbangan, warna, garis, bentuk, dan ruang.
Kecerdasan
visual-spasial menjadikan seseorang memiliki kemampuan untuk memahami secara
lebih mendalam hubungan antara objek dengan ruang. Menurut Masykur (2007)
menyatakan bahwa: spasial memiliki ciri-ciri antara lain: (1) Memberikan
gambaran spasial visual yang jelas ketika mengerjakan sesuatu; (2) Mudah
membaca peta atau diagram; (3) Menggambar sosok orang atau benda mirip dengan
aslinya; (4) Sangat menikmati kegiatan visual, seperti teka-teki atau sejenisnya;
(5) Mencoret-coret di atas kertas atau buku tugas sekolah; (6) Lebih mendalami
informasi lewat gambar dari pada kata-kata atau uraian. Orang yang memiliki kecerdasan
visual-spasial yang baik akan lebih mudah belajar degan gambar-gambar visual.
Mereka lebih mampu menyerap pembelajaran jika disajikan dengan bantuan benda-benda
visual.
Berdasarkan
uraian pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan visual-spasial
adalah kemampuan dalam melihat hubungan ruang, mempresentasikan, mentransfomasikan,
dan memanggil kembali informasi simbolik serta kemampuan untuk menggambarkan
sesuatu yang ada dalam pikiran kemudian mewujudkannya dalam bentuk nyata.