Gambar
kerja adalah teknik penggambaran yang digunakan untuk menerangkan secara jeals
persyaratan item yang akan direkayasa, aktifitas menggambar menghasilkan
dokumen gambar yang berfungsi untuk media atau bahasa untuk menyampaikan ide,
gagasan, ataupun informasi dari para insinyur yang mendesian suatu produk
kepada para pembuat yang akan membuatnya (Juhana, 2012). Gambar kerja adalah
komunikasi utama antara si pembuat gambar atau penggagas dengan si pelaksana di
lapangan, dan gambar harus dimengerti oleh kedua belah pihak (Sujiyanto, 2012).
Gambar
kerja merupakan sebuah rencana teknik untuk landasan penyelesaian suatu objek.
Gambar kerja ini harus menuliskan informasi yang lengkap, baik secara grafis
maupun dengan teks. Terdiri dari: (1) gambar keseluruhan, (2) potongan detail,
dan (3) gambar satuan. (Fachzeichnen VSSM-Normen, 1997). Gambar kerja adalah
gambar yang mencakup rakitan dan rincian spesifikasi untuk pembuatan dari suatu
desain yang harus dibuat secara rapi dan diperiksa secara teliti (Giesecke,
2000).
Gambar
kerja adalah gambar yang dijadikan pedoman untuk mewujudkan bendanya di bengkel,
dengan demikian gambar kerja tersebut meliputi: (1) ukuran, (2) bentuk, (3)
Toleransi (toleransi geometri dan atau toleransi linier, toleransi umum dan toleransi
khusus), (4) Tanda pengerjaan (tanda pengerjaan umum, tanda pengerjaan khusus,
tanda pengerjaan las, dan lain-lain), (5) Keterangan-keterangan yang perlu, termasuk
keterangan yang tidak bisa ditampilkan dalam bentuk gambar dengan alasan lebih
komunikatif, misalnya modul gigi, jumlah gigi, penguat, lipatan, detail, sudut
tekan, dan lain-lain, (6) Etiket sesuai standar atau aturan yang berlaku dan tergantung
kekomplekan masalahnya (Subiyono, 2012).
Berdasarkan
teori-teori diatas dapat disimpulkan gambar Kerja adalah suatu bahasa yang
digunakan oleh designer atau perencanan kepada pelaksana dilapangan agar mudah
dikerjakan dalam proses manufaktur, dengan menggunakan dan mencermati
standar-standar yang ditentukan dan harus dipahami oleh kedua belah pihak.