Kecerdasan
numerik adalah salah satu dari delapan kecerdasan manusia yang dikembangkan
oleh Howard Gardner. Beliau mengemukakan teorinya tentang kecerdasan ganda
(multiple intelligence). Kecerdasan numerik disebut juga sebagai kecerdasan
logis-matematis/matematik. Kecerdasan numerik merupakan kemampuan menggunakan
bilangan secara efektif dan bernalar dengan logis.
Menurut
Buzan, kecerdasan numerik merupakan kemampuan otak untuk bermain sulap dengan
“alfabet” angka-angka. Salah satu kekeliruan yang sering dilakukan oleh banyak
anak, ketika mulai mempelajari angka adalah mengira ada jutaan, miliaran bahkan
tak terhingga banyaknya angka yang harus mereka pelajari. Orang seperti ini
akan memiliki kecepatan tinggi dalam menyelesaikan problem matematika dan
berusaha bertanya dan mencari jawaban atas hal yang kurang dipahaminya.
Kecerdasan
numerik adalah kemampuan yang berkenaan dengan rangkaian alasan, mengenal
pola-pola dan aturan. Kecerdasan ini merujuk pada kemampuan untuk
mengeksplorasi pola-pola, kategori-kategori dan hubungan dengan memanipulasi
objek atau simbol untuk melakukan percobaan dengan cara yang terkontrol dan
teratur. Kecerdasan ini merupakan dasar dalam memecahkan masalah dengan
memahami prinsip-prinsip yang mendasari sistem bilangan, kuantitas, dan
operasi.
Menurut
Masykur dan Halim Fathani kecerdasan numerik memiliki beberapa ciri, antara
lain:
- Menghitung problem aritmatika dengan cepat diluar kepala.
- Suka mengajukan pertanyaan yang sifatnya analisis, misal mengapa hujan turun?
- Ahli dalam permainan catur, halma, dan sebagainya
- Mampu menjelaskan masalah secara logis
- Suka merancang eksperimen untuk membuktikan sesuatu
- Menghabiskan waktu dengan permainan logika seperti teka-teki, berprestasi dalam matematika dan IPA.
Kecerdasan
numerik sering digunakan secara bergantian dengan bakat numerik, penalaran
numerik, dan kemampuan numerik. Menurut Indrawati, kecerdasan numerik merupakan
salah satu dari lima dimensi kemampuan intelektual yang diartikan sebagai
kemampuan berhitung dengan cepat dan tepat. Seseorang yang mempunyai kecerdasan
numerik, pada umumnya mempunyai cara berfikir yang teratur dalam mengerjakan
sesuatu dan menyelesaikan masalah.
Irawan
mengemukakan bahwa kecerdasan numerik adalah kecerdasan dalam menggunakan
angka-angka dan penalaran (logika) meliputi di bidang matematika, mengklasifikasikan
dan mengategorikan informasi, berpikir dengan konsep abstrak untuk menemukan
hubungan antara suatu hal dengan hal lainnya.
Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan numerik adalah kemampuan
seseorang dalam bidang menghitung, mengukur dengan menggunakan angka-angka,
memecahkan soal-soal matematika, membuat pola-pola hubungan serta mampu
berfikir dengan logis.