Kemampuan
numerik merupakan salah satu dari lima dimensi yang menyusun kemampuan
intelektual. Kemampuan numerik adalah kemampuan untuk melakukan pehitungan
dengan cepat dan tepat. Kemampuan numerik adalah kemampuan yang berhubungan
dengan angka-angka. Menurut Gardner, kemampuan numerik adalah kemampuan yang lebih
berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika secara efektif, seperti
dipunyai seorang matematikus, saintis, programmer, dan logikus. Termasuk dalam
inteligensi tersebut adalah kepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi,
dan perhitungan. Orang yang mempunyai kemampuan numerik sangat mudah membuat
klasifikasi dan kategorisasi, dalam pemikiran serta cara mereka bekerja. Dalam
menghadapi banyak persoalan, dia akan mencoba mengelompokkannya sehingga mudah dilihat
mana yang pokok dan mana yang tidak, mana yang berkaitan anatar satu dan yang
lain, serta mana yang merupakan persoalan lepas. Maka, dia tidak mudah bingung.
Mereka juga dengan mudah membuat abstraksi dari suatu persoalan yang luas dan
bermacam-macam sehingga dapat melihat inti persoalan yang dihadapi dengan jelas.
Mereka suka dengan simbolisasi, termasuk simbolisasi matematis.
Pemikiran
orang berkemampuan numerik adalah induktif dan deduktif. Jalan pikirannya bernalar
dan dengan mudah mengembangkan pola sebab akibat. Bila menghadapi persoalan, ia
akan lebih dahulu menganalisanya secara sistemtis, baru kemudian mengambil
langkah untuk memecahkannya. Biasanya orang yang menonjol dalam inteligensi ini
dapat menjadi organisator yang baik.
Kemampuan
numerik mempunyai ciri-ciri antara lain:
- Menghitung problem aritmatika dengan cepat di luar kepala
- Menikmati penggunaan bahasa komputer atau program logika
- Suka menanyakan pertanyaan logis
- Menjelaskan masalah secara logis
- Merancang eksperimen untuk menguji hal-hal yang tidak dimengerti
- Mudah memahami sebab akibat
- Menikmati pelajaran matematika, IPA dan berprestasi tinggi