Aspek-aspek
spiritual terdiri beberapa aspek. Aspek-aspek Spiritualitas menurut Milliman,
Czaplewski, dan Ferguson, (2003) sebagai berikut:
Meaningful
Work
Dimensi
spiritualitas di organisasi mewakili bagaimana anggotaberinteraksi dengan
anggota lain dalam kehidupan sehari-hari. Ungkapanmengenai spiritualitas
didalam sebuah organisasi bahwa setiap individumemiliki motivasi untuk
memberikan arti lebih besar kepada oranglaintentang makna dan tujuan hidup.
Mencari tujuan dalam organisasi bukanlah sesuatu yang baru. Pandangan
spiritualitas terhadap pencarian tujuan dalambekerja tidakhanya sebatas sesuatu
yang menarik atau menantang, akan tetapi bagaimana individu mampu memaknai dan
memiliki tujuan lebih dalam. Selain hal tersebut spritualitas memandang bahwa
individu dalam 24tujuannya mampu mewujudkan impian orang lain, memahami
perasaandan mengekspresikan kebutuhan orang lain dengan ikut berkontribusi didalam
pekerjaan tersebut bersama orang lain didalamsebuahorganisasi.
Sense
of Community
Masyarakat
merupakan dimensi kritis tempat dimana melibatkanhubungan yang mendalam antara
individu dengan individu lain. Dimensi spiritualitas didalam organisasi adanya
kepedulian sebuah kelompokatasperilaku dengan anggota yang lain. Komunitas
diorganisasi berdasarkankeyakinan bahwa orang melihat diri individu yang
terhubung satusamalain. Menurut Bennett (dalam Fiest & Friest, 2009)
Spiritualitas didalamorganisasi atau tempat kerja melibatkan emosi, kesiapan
diri dan spiritual dengan anggota tim atau kelompok. Inti didalam sebuah
komunitasadalah adanya keterlibatkan emosional atau perasaan, dukungan,
kebebasan berekspresi dan kepedulian dengan sesama anggota. Aspek ketiga spiritualitas
dalam organisasi adalah ketika individumemiliki kesamaan antara nilai pribadi
dengan misi, dan tujuanorganisasi. Sedangkan pada komponen yang ada
dalamspiritualitasdiorganisasi meliputi bagaimana interaksi sesama anggota
dengan tujuanorganisasi yang lebih besar.
Aligment
With Organizational Values
Terdapat
nilai-nilai organisasi yang terkait dengan individuyangmemiliki pengaruh dengan
orang lain atau masyarakat yang ada disekitar individu. Alignment memiliki arti
bahwa antara pemimpin dan anggotadiorganisasi memiliki kesamaan nilai atau
sesuai dengan nilai yangadadan mampu memperhatikan kesejahteraan anggota.
Senada dengan Hawley yang menyatakan bahwa didalambagianhidup individu harus
selaras dengan batin individu dalambekerja, integritas dan tujuan yang
bermanfaat tidak hanya pada diri individutersebut akan tetapi pada orang lain
yang ada disekitar individu. Menyamakan antara nilai organisasi yang melibatkan
konsep bahwaanggota yang memiliki keinginan bekerja didalam sebuah organisasi tidak
hanya ingin menjadikan perusahaan yang ditempati baik akantetapi bagaimana
sebuah organisasi memiliki etika atau integritas yang tinggi dan memiliki
kontribusi lebih besar dari perusahaan lainnya.