Teori
Motivational dan hygiene merupakan bagian dari teori dua faktor yang dikemukakan
oleh Herzberg yang dikenal dengan Herzberg’s Two Factors Motivational Theory.
Menurut Herzberg (Hasibuan, 2016), orang menginginkan dua macam faktor
kebutuhan yaitu faktor motivational dan faktor hygiene.
Faktor
lingkungan (hygiene factors) adalah keseluruhan faktor yang menyebabkan ketidakpuasan,
namun jika faktor ini tidak ada, tidak akan menimbulkan kepuasan kerja. Faktor lingkungan
tidak memberikan motivasi, tetapi dapat menimbulkan ketidakpuasan. Faktor ini tidak
meningkatkan prestasi kerja, tetapi bisa menurunkan prestasi kerja. Faktor ini
sering disebut faktor pemeliharaan (maintenance factors), seperti
kebijakan organisasi, supervisi, hubungan dengan atasan dan rekan kerja, lingkungan
pekerjaan baik fisik maupun non fisik.
Faktor
pekerjaan itu sendiri. Faktor ini tidak menimbulkan ketidakpuasan bila tidak
ada, tetapi kehadirannya dapat menimbulkan kepuasan kerja dan meningkatkan
prestasi kerja pegawai. Faktor ini sering disebut faktor pendorong (motivator)
atau faktor pemuas, seperti prestasi, penghargaan, pekerjaan yang menyenangkan,
tanggung jawab, pengembangan, peningkatan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Herzberg, diketahui ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam memotivasi bawahan yaitu:
- Hal-hal yang mendorong karyawan adalah pekerjaan yang menantang yang mencakup perasaan untuk berprestasi, bertanggungjawab, kemajuan dapat menikmati pekerjaan itu sendiri dan adanya pengakuan atas semuanya.
- Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah terutama faktor yang bersifat embel-embel saja pada pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat, sebutan jabatan, hak, gaji, tunjangan dan lainlainnya.
- Karyawan akan kecewa apabila peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari kesalahan.
Herzberg
selanjutnya menetapkan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan kerja adalah dua hal
yang berbeda.Teori ini membedakan dua kelompok faktor pekerjaan. Kelompok yang
pertama berhubungan dengan aspek intrinsik pekerjaan yang disebut sebagai
faktor motivator atau faktor intrinsik. Kelompok kedua berhubungan dengan
lingkungan pekerjaan atau faktor ektrinsik pekerjaan. Secara ringkas,
dinyatakan oleh Herzberg bahwa hygiene factor atau faktor pemeliharaan
menyebabkan banyak ketidakpuasan bila faktor tersebut tidak ada, tetapi memberi
motivasi jika faktor itu ada.
Sebaliknya
motivator membimbing kearah motivasi yang kuat dan pemuasan bila faktor itu
ada, tetapi tidak menyebabkan ketidakpuasan jika faktor tersebut tidak ada.
Seorang karyawan akan merasa puas dengan pekerjaannya jika terdapat
faktor-faktor hygiene yang terpenuhi, tetapi mereka akan merasa tidak puas jika
faktor-faktor tersebut tidak ada. Begitu juga seorang karyawan akan merasa puas
dengan pekerjaannya jika terdapat faktor-faktor motivator yang terpenuhi,
tetapi mereka akan merasa tidak puas jika faktor-faktor tersebut tidak ada
(Christhofer dan Kesumawatie, 2015).