Anatomi
cumi-cumi memiliki ciri yang khas, yang dapat langsung dibedakan dengan hewan
lainnya. Struktur anatomi cumi-cumi secara garis besar sebagai berikut:
Faring : bagian depan kerongkongan berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir.
Mulut : tempat masuknya makanan.
Mata : sebaga alat penglihatan.
Tentakel : berfungsi sebagai alat gerak ,merasa, memeriksa dan alat penagkap mangsa.
Anus : mengeluarkan sisa metabolisme.
Hati : mengambil sari-sari makanan dalam darah dan sebagai tempat penghasil empedu.
Esofagus : saluran di belakang rongga mulut berfungsi menghubungkan rongga mulut dan lambung.
Insang : sebagai organ pernapasan.
Lambung : sebagai bagian dari organ pencernaan.
Cangkang dalam : sebagai pelindung organ tubuh bagian dalam.
Ovarium : penghasil sel telur.
Rektum : sebagai bagian usus belakang yang membuka ke anus.
Kantung tinta : kantung selaput yang terdapat pada cumi,yang mengandung tinta. Tinta akan di semprotkan bila cumi merasa terganggu akan kedatangan / bertemu pemangsa/predator.
Cumi-cumi memiliki dua ginjal atau nefridia berbentuk segitiga berwarna putih yang berfungsi menapis cairan dari ruang pericardium dan membuangnya ke dalam rongga mantel melalui lubang yang terletak di sisi usus.
Lebih
detail Struktur anatomi cumi-cumi sebagai berikut:
Sistem
Pencernaan
Organ
pencernaan di mulai dari mulut yang mengandung radula dan dua rahang yang
terbuat dari zat khitin dan berbentuk seperti paruh burung betet. Gerak kedua
rahang tersebut di karenakan kontraksi otot. Terdapat dua kelenjar ludah yang
terletak di masa bukal. Kelenjar ludah ke tiga terletak ujung anterior hati dan
mensekresi racun yang akan bermuara ke daerah rahang. Kelenjar pencernaan
terdiri atas dua bagian yaitu hati yang terdapat di anterior dan pancreas
terletak di posterior. Lambung bersifat muscular dan berfungsi mencampurkan
makanan dari hasil sekresi dari kelenjar pencernaan. Zat-zat makanan akan
menuju ke dalam usus atau ke dalam sektum, organ pencernaan berikutnya adalah
rektum dan anus yang bermuara dalam rongga mantel.
Sistem
saraf
Sistem
syaraf terdiri atas tujuh buah ganglion yang terletak di dalam kepala, dan
saraf ganglion serebral, pedal, viseral, suprabukal, infrabukal, dan optik.
Organ sensoriik sangat berkembang dan terdiri atas mata, dua statosis dan organ
pembau. Statosis terletak di masing-masing lateral kepala dan berperan sebagai
organ keseimbangan. Terdapat pula mata, di mana mata tersebut sudah sama dengan
mata pada vertebrata.
Sistem
Ekskresi
Alat
ekskresi berupa nephridia yang berbentuk segitiga, berwarna putih terletak di
sebelah jantung branchialis.
Sistem
Reproduksi
Suatu
organisme dapat hidup, tumbuh dan berkembang biak serta menjaga kelangsungan
hidupnya hanya dalam batas-batas kisaran toleransi, dengan kondisi faktor-faktor
abiotik dan ketersediaan sumberdaya tertentu saja (Kramadibrata, 1996).
Beberapa
cumi-cumi melakukan reproduksi dengan sexsual. Reproduksi pada cumi-cumi secara
seksual. Sistem reproduksi seksual pada cumi-cumi terdiri atas sistem
reproduksi betina meliputi ovum, saluran ovum, kelenjar kuning telur. Sedangkan
reproduksi jantan terdiri atas testis, pori genital dan penis (Kramadibrata,
1996).
Cumi-cumi
(Loligo sp.) mempunyai sistem reproduksi yang terpisah (dioecious), dimana
gonadnya terletak pada bagian posterior tubuhnya. Spermatophora (sel kelamin
jantan) yang sudah matang gonad akan disimpan pada nedhem sac (Pelu 1988).
Cumi-cumi
(Loligo sp). memiliki tulang di bagian dalam dari badan, warna putih dengan
bintik-bintik merah kehitam-hitaman sehingga kelihatan berwarna
kemerah-merahan. Saluran pencernaan terdiri atas rongga mulut (Cavum oris)
dengan kelenjar ludah, kemudian pharynx, esofagus, lambung, caecum, intestinum,
rectum, dan anus. Pada alat pencernaan terdapat kelenjar hati dan pankreas.