Gastropoda
berasal dari bahasa Yunani (Gaster=perut, podos=kaki), jadi Gastropoda
merupakan hewan yang berjalan menggunakan perutnya. Gastropoda umumnya di
masyarakat luas lebih dikenal dengan sebutan siput atau bekicot. Menurut Nontji
(1987) Gastropoda lebih umum dikenal dengan keong, cangkangnya berbentuk tabung
yang melingkar-lingkar seperti spiral, Gastropoda merupakan moluska yang paling
kaya akan jenis, di Indonesia diperkirakan terdapat sekitar 1.500 jenis
Gastropoda.
Karakteristik
dari Gastropoda secara morfologi terlihat pada cangkangnya. Sebagian besar
cangkangnya terbuat dari bahan kalsium karbonat yang di bagian luarnya dilapisi
periostrakum dan zat tanduk. Cangkang Gastropoda yang berputar kearah belakang
searah dengan jarum jam disebut dekstral, sebaliknya bila cangkangnya berputar
berlawanan arah dengan jarum jam disebut sinistral. Gastropoda yang hidup di
laut umumnya berbentuk dekstral dan sedikit sekali ditemukan dalam bentuk
sinistral (Dharma, 2005). Pertumbuhan cangkang yang melilin spiral disebabkan
karena pengendapan bahan cangkang di sebelah luar berlangsung lebih cepat dari
yang sebelah dalam (Nontji, 1987).
Struktur
anatomi menurut Handayani (2006) Gastropoda dapat dilihat pada susunan tubuh
Gastropoda yang terdiri dari kepala, badan dan alat gerak. Hewan ini mempunyai
kepala yang membawa dua pasang tentakel (satu pasang pendek dan satu pasang
panjang). Selain tentakel di kepala juga terdapat mulut yang terdapat lidah
parut dan gigi rahang. Menurut Dharma (2005) pada kepala terdapat sepasang alat
peraba yang dapat dipanjang pendekan. Pada alat peraba ini terdapat titik mata
untuk membedakan terang dan gelap.
Gastropoda
memiliki badan yang di dalamnya terdapat alat-alat penting untuk hidupnya
diantaranya ialah alat pencernaan, alat pernafasan serta alat genitalis untuk
pembiakannnya. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, pharynx yang berotot,
kerongkongan, lambung, usus, dan anus.