Cumi-cumi
(Cephalopoda) adalah kelompok hewan Cephalopoda atau jenis moluska yang hidup
di laut. Nama Cephalopoda dalam bahasa Yunani berarti kaki kepala, hal ini
karena kakinya yang terpisah menjadi sejumlah tangan yang melingkari kepala.
Seperti semua Cephalopoda, cumi-cumi dipisahkan dengan memiliki kepala yang
berbeda. Adanya struktur mantel yang kompleks dan mengandung kolagen yang
tinggi menjadikan daging cumi-cumi mempunyai tekstur kenyal. Adanya
lapisan-lapisan dalam mantel tersebut berpengaruh terhadap teknik penanganan,
pengolahan, dan tekstur, bagian tubuh cumi-cumi yang dapat dimakan dibandingkan
keseluruhan tubuhnya rata-rata mencapai 80% yang terdiri dari 50% bagian
mantel, 30% bagian lengan, dan sisanya 20% dibuang, sedangkan untuk jenis ikan
sebesar 40-70%. (Sarwojo,2005).
Cumi-cumi
adalah binatang yang termasuk golongan Mollusca atau bertubuh lunak, kelas
Cephalopoda yang menggunakan kepala untuk bergerak, kepala dikelilingi 8 atau
10 tentakel, dalam mulut terdapat bentuk seperti paruh burung yang kuat dan
terdapat gigi kecil yang runcing dan tajam pada lidahnya.
Cumi-cumi
Loligo sp. termasuk binatang lunak Phylum Mullusca dengan cangkang yang sangat
tipis pada bagian punggung. Cumi-cumi tubuhnya lunak tetapi bisa dapat
membentuk cangkang (Shell) dari kapur. Cumi-Cumi cangkangya hanya berupa
kepingan kecil dan terdapat di dalam tubuhnya.
Cumi-cumi
(Loligo sp.) yaitu memiliki badan bulat dan panjang, bagian belakang meruncing
dan dikiri kanan terdapat sirip berbentuk segitiga yang panjangnnya kurang
lebih 2/3, panjang badan. Sekitar mulut terdapat 8 tangan yang agak pendek
dengan 2 baris lubang penghisap ditiap tangan dan 2 tangan yang agak panjang
dengan 4 baris lubang penghisap. Terdapat tulang di bagian dalam dari badan,
warna putih dengan bintik-bintik merah kehitam-hitaman sehingga kelihatan
berwarna kemerah-merahan, panjang tubuh dapat mencapai 12-16 inci atau 30-40
cm. Badan Cumi-cumi licin dan tidak bersisik sehingga praktis seluruh tubunya
dapat dimakan (Rodger, 2008).