Dengan memperhatikan tujuan
seleksi untuk mendapatkan calon tenaga kerja yang tepat dan sesuai dengan
persyaratan jabatan, maka betapa pentingnya proses seleksi untuk memberikan
akan sifat, watak dan kemampuan para pelamar yang dibutuhkan.
Menurut M. Manularang (2011)
(seperti yang dikutip I Komang ardana, Ni Wayan Mujiati, dan I Wayan Mudiartha
Utama) beberapa kualifikasi yang menjadi dasar dalam proses seleksi adalah
sebagai berikut:
Keahlian
Dasar keahlian merupakan salah
satu indikator untuk menjadi acuan dalam seleksi. Keahlian dapat dikelompokkan
menjadi tiga yaitu technical skill yaitu keahlian yang harus dimiliki oleh karyawan
pelaksana, human skill dimiliki oleh pimpinan menengah, dan conceptual skill
dimiliki oleh pucuk pimpinan.
Pengalaman
Pengalaman cukup penting
diperhatikan dalam proses seleksi. Perusahaan akan lebih cenderung untuk
mencari calon tenaga kerja yang sudah berpengalaman dibanding calon tenaga
kerja yang baru lulus sekolah. Karena calon tenaga kerja yang berpengalaman
dipandang lebih mampu melaksanakan tugas, tentunya mencari tenaga kerja yang berpengalaman
dengan tingkat kecerdasan yang tinggi.
Umur mendapat perhatian khusus
dalam proses seleksi
Karena umur mempengaruhi
kondisi fisik dan mental tenaga kerja, kemampuan dan tanggung jawab.
Jenis kelamin
Menjadi pertimbangan khusus
dalam proses seleksi terutama untuk sifat pekerjaan tertentu, waktu kerja, dan peraturan
pemerintah.
Pendidikan pelatihan
Yang dialami oleh pelamar akan
menentukan hasil seleksi. Pendidikan meliputi pendidikan formal dan informal.
Keadaan fisik
Keadaan fisik seorang pelamar
akan menentukan hasil seleksi. Perusahaan senantiasa mengutamakan tenaga kerja yang
sehat jasmani dan rohani, dengan postur tubuh yang cukup baik.
Tampang
Adalah keseluruhan penampilan
dan kerapian seseorang yang tampak dari luar. Pada umumnya tampang merupakan kualifikasi
tambahan tetapi amat penting untuk mempertimbangkan dalam proses seleksi.
Bakat
Yaitu pembawaan yang mudah
untuk dikembangkan, cepat menangkap, dan mengerti. Bakat yang diperlukan dalam
proses seleksi adalah bakat nyata yang betul-betul bisa dikembangkan dengan
menonjol.
Temperamen
Yaitu pembawaan seseorang yang
tidak dapat dipengaruhi oelh pendidikan, dan lingkungan dan berhubungan
langsung dengan sifat emosi. Temperamen merupakan sifat yang mempunyai dasar
bersumber dari faktor jasmani, seperti periang, tenang, bersemangat, pemarah,
pemurah, pesimis, bersuara keras, dan pendiam.
Karakter
Karakter seseorang bisa diubah
melalui pendidikan dan lingkungan. Dengan demikian dalam proses seleksi
karakter sangat penting dipertimbangkan untuk memperoleh calon tenaga kerja
yang berkualitas tinggi.
------------------------
Selain itu, kriteria dasar
dalam seleksi sumber daya manusia juga sangat penting yaitu untuk mendapatkan
SDM yang berdaya guna dan berhasil maka diperlukan beberapa kriteria sebagai
dasar dalam mengadakan seleksi, yaitu sebagai berikut:
Seleksi berpedoman pada
analisis jabatan
Dalam deskripsi jabatan dan
spesifikasi jabatan yang merupakan hasil dari analisis jabatan tercantum
rincian dan tugas tanggung jawab serta kriteria yang harus dipenuhi oleh
pelamar. Oleh karena itu, deskripsi dan spesifikaso jabatan harus dijadikan
pedoman dalam seleksi SDM agar evektifitas pelaksanaan seleksi dapat dijamin keberhasilannya.
Tanpa berpedoman pada analisis jabatan kemungkinan besar seleksi yang
dilaksanakan bertendensi tidak akan berhasil dalam menentukan dan memilih SDM sesuai
dengan yag diharapkan.
Seleksi harus efektif dan
efisien
Proses seleksi harus
dilaksanakan tepat sesuai dengan alokasi dana, waktu dan rencana yang telah
ditetapkan. Efesiensi adalah pelaksanaan seleksi memerlukan biaya yang sesuai
dengan anggaran yang tersedia, tetapi dapat memilih SDM dengan tepat.
Seleksi berpedoman pada
perencanaan SDM
Dalam perencanaan kebutuhan
jumlah SDM tertuang berapa jumlah SDM yang diperlukan untuk mengisi lowongan
pekerjaan yang tersedia. Seleksi mengacu pada banyaknya SDM yang dibutuhkan
tidak terpenuhi oleh calon tenaga kerja maka seleksi ulang bisa dilaksanakan untuk
periode berikutnya sehingga mendapatkan SDM yang tepat.
Seleksi harus memperhatikan
peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan seleksi harus memperhatikan
peraturan
Dalam melaksanakan seleksi
harus memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku, misal ketentuan dalam
melarang untuk mempekerjakan tenaga kerja dibawah umur atau tenaga kerja
anak-anak. Seleksi juga memperhatikan etika, dan norma agama dengan menyesuaikan
pada kondisi adat istiadat setempat.
Seleksi harus dilaksanakan
objektif dan jujur
Objektifitas dan kejujuran
pelaksanakan seleksi menjadi tumpuan harapan bagi para pelamar karena dengan
cara demikian, kepuasan dan keberhasilan dalam seleksi akan dirasakan dengan
penuh kebanggaan. Para penyeleksi harus berlaku objektif yang menekankan
pertimbangan rasional dibandingkan perasaan dan menghitung-hitung uang sogokan
atau suap demi memperkaya diri pribadi dengan mengorbankan profesi jabatan.
Para penyeleksi jujur dalam bertindak terhadap semua pelamar tanpa membedakan orang
dan tidak menyembunyikan sesuatu yang dianggap merugikan pelamar atau
menguntungkan segelintir pelamar yang dibantunya.