Pelaksanaan
seleksi selalu ada kendala-kendala walaupun telah direncanakan secara cermat
karena yang akan diseleksi adalah manusia yang mempunyai fikiran dinamika dan
harga diri. Seleksi pelamar jauh lebih sulit daripada memilih mesin-mesin yang
akan dipergunakan.
Kendala-kendala
dalam proses seleksi antara lain:
Tolok
ukur
Kendala
tolok ukur adalah kesulitan untuk menentukan standar tolok ukur yang akan
dipergunakan mengukur kualifikasi-kualifikasi seleksi secara obyektif. Misalnya
mengukur kejujuran, kesetiaan, prakarsa dan lain sebagainya dari pelamar
mengalami kesulitan. Bobot nilai yang diberikan sering didasarkan pada
pertimbangan yang subyektif saja.
Penyeleksi
Kendala
penyeleksi adalah kesulitan mendapatkan penyeleksi yang benar-benar qualified,
jujur dan obyektif penilaiannya. Penyeleksi sering memberikan nilai atas pertimbangan
peranannya bukan atas fisis pikirannya.
Pelamar
Kendala
pelamar adalah kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari pelamar.
Mereka selalu berusaha memberikan jawaban mengenai hal-hal yang baik-baik saja tentang
dirinya sedangkan yang hal-hal yang kurang baik disembunyikan. Hal ini terjadi
karena pelamar adalah manusia yang mempunyai pikiran, kepintaran dan kelihaian untuk
mengelabuhi penyeleksi.
Untuk
mengurangi kendala-kendala ini perlu dilakukan kebijaksanaan seleksi secara
bertingkat karena semakin banyak tingkatan seleksi yang dilakukan maka semakin cermat
dan teliti penerimaan karyawan.