Sebagai
makhluk hidup yang baru lahir dan dalam tahap perkembangan, anak usia dini
memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menunjang perkembangannya.
Menurut Muzair Habibi ada tiga kebutuhan bagi seorang anak usia dini, yaitu
sebaga berikut:
KEBUTUHAN
KESEHATAN
Usia
anak usia dini adalah periode yang sangat menentukan kuliatas seorang manusia
dewasa nantinya. Anak usia dini adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda
dengan usia dewasa. Anak usia dini sangat rentan terserang
permasalahan-permasalahan penyakit, dengan sifat anak yang rasa ingin ketahuan
yang tinggi, menyebabkan anak mudah terserang virus-virus penyakit.
Adapun kebutuhan kesahatan yang di perlukan anak agar anak terhindar dari virus-virus yaitu:
- Pemberian nutrisi yang baik dan benar
- Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani
- Perlunya deteksi dini untuk pencegahan penyakit menular
- Perlunya deteksi dini terhadap gangguan penyakit kronis pada anak usia dini
- Perlunya deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia dini
- Deteksi dini gangguan perilaku dan gangguan belajar
- Imunisasi anak usia dini
KEBUTUHAN
KOMUNIKASI DALAM PENGASUHAN
Komunikasi
pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan, dan proses tersebut
melibatkan dua pihak yang berkomunikasi yang masing-masing bertujuan membangun
suatu makna agar keduanya memahami atas apa yang sedang dikomunikasikan.
Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pembentukan, penyampaian,
penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi didalam diri seseorang dan atau
diantara dua lebih dengan tujuan tertentu. Orang tua harus mengetahui cara untuk
mengoptimalkan komunikasi berkenaan dengan interaksi pada anak usia dini.
Sesungguhnya hal ini kita mulai dari lingkungan terdekat anak, yaitu keluarga.
Melalui
pola pengasuhan yang tepat seiring dengan kemampuan berbahasa orang tua yang
akan ditransfer pada anak lewat komunikasi yang efektif, maka segala hal positif
berkenaan dengan tumbuh kembang anak yang sesuai harapan akan terpenuhi.
Adapun
sosulusi dan strategi dalam komunikasi pada anak usia dini yaitu:
a.
Komunikasi Efektif
Secara
ringkas, komunikasi efektif adanya saling memahami apa yang di maksud oleh si
pemberi pesan dan yang menerima pesan. Oral Communication (komunikasi lisan)
bagian dari speaking menitikberatkan pada pengucapan. Pada dasarnya, apa yang
di komunikasikan dalam bentuk lisan harus tersampaikan pesannya secara akurat.
Beberapa hal yang perlu di perhatikan oleh semua anggota yang berkomunikasi
secara lisan antaranya; penggunaan istilah yang tepat, sinabung yang runtut, adanya
sinyal ketika akan berpindah topik bahasan.
b.
Peningkatan Komunikasi Efektif
Di
usia anak yang masih dini, masih banyak kosa kata yang belum mereka dengar atau
pahami, dengan bahasa anak yang masih belum sempurna, kita sebagai orang-orang
atau anggota terdekat dengan si anak bisa melakukan atau memberikan perhatian,
harus memahami komunikasi verbal dan non verbal, dan sebagai anggota terdekat
dengan anak kita harus mempunyai kemampuan untuk menyimak untuk menganalisa dan
mengevaluasi.
c.
Prinsip Pembelajaran Bahasa
Prinsip
pembelajaran bahasa untuk anak usia dini yaitu interaksi aktif. Ada beberapa
hal penting yang menjadi sumber pembelajaran bahasa bagi anak, di antaranya (1)
anak itu sendiri, dimana anak perlu di rangsang untuk dapat bercakap-cakap satu
dengan yang lainnya. Dengan interaksi aktif antaranak, maka Bahasa anak akan
mudah berkembang dengan cepat. (2) Orang dewasa (tutor/pendidik), segala
sesuatu yang di lakukan anak dapat di perkuat oleh pendidik dengan ucapanucapan
yang menggali kemampuan berfikir anak lebih tinggi yang tentunya akan terucap
melalui percakapannya dengan pendidik/tutor. (3) Lingkungan, lingkungan temapat
anak itu berada juga harus merupakan lingkungan yang aktif, yaitu lingkungan
yang kaya akan bahasa, lingkungan yang positif yang bebas dari tekanan, anak di
beri kesempatan untuk berbicara atau ikut dalam pembicaraan di lingkungannya,
sehingga proses-proses itu berjalan akan mempengaruhi kuliatas berkomunikasi anak.
KEBUTUHAN
AKAN PENDIDIKAN BAGI ANAK USIA DINI
Pendidikan
berasal dari kata didik, artinya bina, mendapat awalan pen-, akhiran –an, yang
maknanaya sifat dari perbuatan membina atau melatih, atau mengajar dan pendidik
itu sendiri. Pendidikan dapat diartikan sebagai pembinaan, pelatihan,
pengajaran, dan semua hal yang merupakan bagian dari usaha manusia untuk
meningkatkan kecerdasan dan keterampilannya.
Pendidikan
merupakan kebutuhan semua pihak, dan pendidikan yang diberikan sejak dini akan
menghasilkan jiwa-jiwa yang mempunyai krearivitas tinggi dan keterampilannya.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan anak usia dini yang pada hakekatnya adalah pendidikan yang
di selenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
anak secara menyaluruh atau upaya pemberian stimulasi, membimbing, mengasuh,
dan pemberian pembelajaran yang akan menghasilakn kemampuan dan keterampilan
pada anak (kompetensi).
Di
dalam harapan pasti memiliki suatu tujuan, dan tujuan atas pemenuhan kebutuhan
pendidikan anak usia dini adalah agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan
lebih lanjut, mengurangi angka mengulang kelas, mengurangi angka putus sekolah
(DO), mempercepat pencapaian wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, menyelamatkan
anak dari kelalaian didikan wanita karier dan ibu berpendidikan rendah,
meningkatkan mutu pendidikan, mengurangi angka butua huruf muda, memperbaiki
derajat kesehatan, dan gizi anak usia dini dan meningkatkan Indeks Pembanggunan
Mahasiswa (IPM).