Dampak Penggunaan Ganja
(Cannabis) memilki pengaruh yang buruk terhadap kesehatan fisik maupun psikis
(mental). Dari segi fisik ganja dapat menyebabkan kanker paru karena asap ganja
mengandung banyak karsinogen sama dengan asap tembakau (Halla & Degenhardt,
2014). Perokok ganja juga terkait dengan radang pada saluran nafas yang besar,
peningkatan hambatan jalan nafas, hiperinflasi paru, perokok ganja lebih cenderung
mengalami gejala bronkitis kronis daripada bukan perokok, peningkatan tingkat
infeksi pernafasan dan pneumonia (Volkow, et al., 2014).
Penggunaan ganja juga
dikaitkan dengan kondisi vaskular yang meningkatkan risiko infark miokard,
stroke, dan serangan iskemik transien selama intoksikasi ganja. Mekanisme yang
mendasari efek ganja pada sistem kardiovaskular dan serebrovaskular rumit dan
tidak sepenuhnya dipahami. Namun, dampak langsung kannabinoid pada berbagai
target reseptor (yaitu reseptor CB1 di pembuluh darah arteri) dan efek tidak langsung
pada senyawa vasoaktif dapat membantu menjelaskan efek merugikan ganja pada
resistensi vaskular dan mikrosirkulasi koroner (Volkow, et al., 2014).
Ganja juga mempengaruhi fungsi
kognitif, defisit dalam pembelajaran verbal, penurunan daya ingat (memori) dan
perhatian hal ini dilaporkan pada pengguna ganja berat dan dikaitkan dengan
durasi penggunaan, frekuensi penggunaan, dan dosis kumulatif THC. Perubahan
struktur otak dilaporkan terjadi di hippocampus, prefrontal cortex (PFC), dan
serebellum pada pengguna ganja kronis. Yücel dkk. Melaporkan terjadinya
pengurangan volume hippocampal dan amigdala dalam 15 pengguna jangka panjang
yang telah mengisap 5 atau lebih sehari selama 10 tahun atau lebih.
Pengurangan ini meningkat seiring
dengan lamanya pemakaian. Selain menyebabkan masalah fisik ganja juga
mempengaruhi kesehatan mental, seperti gangguan bipolar, bunuh diri, depresi,
kecemasan dan psikotik (Halla & Degenhardt, 2014). Dalam dosis intoksikasi
yang biasa, ganja menghasilkan rasa nyaman, relaksasi, rasa keramahan,
kehilangan kesadaran sementara, termasuk sulit membedakan masa lalu dengan saat
ini, memperlambat proses berpikir, penurunan ingatan jangka pendek. Pada dosis
tinggi, ganja dapat menyebabkan panik, delirium toksik, dan psikosis (Stahl,
2013).