Seperti sudah di jelaskan sebelumnya bahwa Wawancara
Non-Directif Counseling atau Client centered atau relationship
centered berasal dari Carl Rogers. Dalam model ini konselor dituntut menguasai teknik
wawancara untuk menggali permasalahan serta mengatasinya dengan 10 jenis ucapan
di mulai dengan ucapan:
- Formal/tegur sapa (F),
- Ucapan sebagai upaya membina hubungan baik (raport) (I),
- Menanyakan masalahnya (E-ex),
- Mendalamimasalahnya (E-in),
- Merefleksikan/ordering isipermasalahan (O => O =echo respons; contensrespons dan feeling respons);
Ada tiga ucapan yang tidak disaran kanya itu
- Asumsi (A),
- Evaluasi (Ev) dan
- Advice (Adv)
Serta ada ucapan
- Sisipan untuk mendorong kelancaran produksi verbal (S) dan
- Meneteramkan (M) untuk mengakhiri / menutup pertemuan.
Keberhasilan Wawancara Non-directive, dapat
di ketahui dengan rumus:
Apabila hasilnya lebih dari >60%, proses
wawancara tersebut diaanggap berhasil.
Berikut contoh, Wawancara Non-Directive (Wawancara
Konseling Psikologi / Psikoterapi (+)) dan penilaian keberhasilannya:
No
|
Yg terlibat
|
Verbatim Wawancara
|
Penilaian
|
|
1
|
Iter
|
:
|
Selamat
pagi Bu, apa kabar !
|
F
|
Kemarin
Ibu kesini, mau ketemu saya, ada yang perlu dibantu Bu ?
|
I,
E-ex
|
|||
Itee
|
:
|
....
begini, Bu....... suami saya mengatakan sekarang ini saya suka
uring-uringan terus, marah terus!
|
||
2
|
Iter
|
:
|
Ya,
maksud Ibu ?
|
E-in
|
Itee
|
:
|
Kata
suami saya barangkali saya “sarap”
|
||
3
|
Iter
|
:
|
Maksud
Ibu ?
|
E-in
|
Itee
|
:
|
Kalau
saya marah , anak-anak jadi sasaran. Mungkin benar saya sarap, seperti kata
suami saya. Tetapi, siapa tahan hidup
seperti saya ini !
|
||
4
|
Iter
|
:
|
Bagaimana
si Bu ceritanya ?
|
O
|
Itee
|
:
|
Mau
pergi kemana saya, Saudara tidak punya, mau pulang jauh, kendaraan susah dan
mahal, jadinya saya seperti hidup terkurung . Ketemunya orang yang sama
terus. Ngomongannya itu-itu saja, bikin sebel dan bosan. A begini, B begitu,
C begitu juga. Kalau saya ikut-ikutan takut salah, tak ikut dibicarakan juga,
atau dikucilkan, bahkan disindir. Wah pokoknya amat susah deh situasi saya.
Belum lagi ibu-ibu sukanya bersaing membeli berbagai barang . Tidak beli
tetapi kepingin, mau beli tak punya uang, beli kredit mahal, jadinya sulit
bagi saya !
|
||
5
|
Iter
|
:
|
Ibu
rasanya serba salah tingkah yang Bu ! Begini salah begitu juga salah.
|
O
|
Itee
|
:
|
Ya,
bigitulah ! Belum lagi kesal ! sudah siap sejak padi, sudah dan dan rapih,
anak-anak gembira mau piknik, tahu-tahu suami mendadak dipanggil tugas
emergency. Kalau sudah begitu mana ingat keluarga. Tugas nomor satu. Hal
seperti itu sering terjadi sehingga anak-anak kecewa, marah dan ada yang menangis!
|
||
6
|
Iter
|
:
|
Ibu
sering kesal hati karena dinomor duakan oleh suami Ibu?
|
O
|
Itee
|
:
|
Ya,
belum lagi anak-anak rewel. Mereka tak peduli ayahnya. Tugas mendadak, pada hal rencana piknik sudah
lama ! Saya kesal, tambah jengkel,
mereka terus menangis, saya pukul eh ... malah tambah keras nangisnya.
|
||
7
|
Iter
|
:
|
Ibu
dapat merasakan kekecewaan anak-anak Ibu dan Ibu sendiri juga jengkel ya Bu?
|
O
|
Itee
|
:
|
Iya,
jengkel bukan kepada anak-anak saja sebetulnya. Tetapi kalau mereka rewel
terus saya semakin jengkel, apalagi kalau
sedang pingin marah. Barangkali
mereka marah biasa, tetapi
saya yang menghadapi tiap hari jadinya jengkel terus.... ingin marah terus... !
|
||
8
|
Iter
|
:
|
Ya,
Ibu tahu bahwa kekesalan Ibu seringakali melebihi yang seharusnya ya Bu?
|
O
|
Itee
|
:
|
Iya,
rasanya kesal terus! Saya sebenarnya kasihan sama anak-anak dan sama suami,
ia kerja keras, orangnya baik dan rajin.
|
||
9
|
Iter
|
:
|
Ibu
tahu bahwa suami Ibu seorang yang bertanggung jawab keluarga dan pekerjaan,
namun Ibu tak dapat menahan kekesalan
hati Ibu, begitu ya Bu?
|
O
|
Itee
|
:
|
Iya,
dong... ! kerjanya itu-itu terus, masak, nyapu, nyuci, setrika. Ketemunya
orang-orang itu... saja, Tak pernah pergi-pergi, ah ... susah tak ada yang
mengantar, takut.... !
|
||
10
|
Iter
|
:
|
Rasanya
Ibu bosan, jenuh, kesal tetapi pekerjaan tak bisa dihindari dan ditinggal?
|
O
|
Itee
|
:
|
Iya
, bisa-bisa saya kewalahan kalau ditunda. Saya kurang tertarik dengan kegiatan Ibu-ibu di sini, suka
ngomongin orang. Saya pilih yang berguna misalnya les jahit, dan nunggu anak
anak-anak kan bisa diatur!
|
||
11
|
Iter
|
:
|
Hem....
Ibu ternyata ingin memanfaatkan waktu untuk les jahit yang berguna, sambil bergiliran jaga anak-anak,
ya, Bu …
|
S,
O
|
Itee
|
:
|
Iya,
kalau itu dapat saya lakukan supaya hati saya senang, tidak marah-marah terus
seperti saat ini.
|
||
12
|
Iter
|
:
|
Semoga
Ibu dapat melaksanakan apa yang Ibu kehendaki, sehingga Ibu dan keluarga Ibu
menjadi tenteram dan bahagia!
|
M
|
Itee
|
:
|
Iya
Bu..! saya akan coba, mudah-mudahan berhasil, minta Doanya, Ya Ibu!
|
||
13
|
Iter
|
:
|
Ya,
begitu bu... ! Sekarang Ibu pulang, hati-hati dan baik-baik dengan anak-anak.
Sekian dulu.
|
S,
M
|
Itee
|
:
|
Terima
Kasih.... Bu…
|
||
TOTAL
|
||||
N = 17
|
||||
F = 1, I = 1, E-ex = 1, E-in = 2, O = 8,
S = 2, M = 2
|
Sesuai dengan rumus tingkat keberhasilan
wawancara non-direktif, maka hasilnya adalah sebagai berikut:
Hasil 71% (wawancara ini berhasil)
Tags
Wawacara Klinis
mohon maaf kak, ini sumber informasinya dari mana ya?
BalasHapus