Tahukah anda mengapa orang yang sekarat disebut koma? Istilah “koma” sering
kita dengar pada orang-orang yang mendekati ajal (sekarat). Tetapi tidak banyak
orang yang tahu, mengapa orang yang sekarat disebut koma.
Koma berasal dari kata “comatus”, bahasa latin, yang terserap kedalam
bahasa indonesia menjadi “koma”. Koma adalah situasi darurat medis ketika
seseorang mengalami keadaan tidak sadar dalam jangka waktu tertentu.
Ketidaksadaran ini disebabkan oleh menurunnya aktivitas di dalam otak yang
dipicu oleh beberapa kondisi seperti cedera otak parah, keracunan alkohol, atau
infeksi otak (ensefalitis).
Jadi kata koma dalam istilah medis, berbeda dengan koma dalam tata
bahasa. Pengetahuan sebagian besar orang selama ini, kata koma pada istilah
klinis adalah orang yang sekarat dan sedikit lagi mendekati titik. Sehingga
koma dan titik adalah kondisi medis yang diambil dari tatabahasa. Asumsi ini
tidak salah. Tetapi sebetulnya kata “koma / comatus” adalah istilah medis yang
diambil dari kondisi fisik. Kondisi fisik yang seperti apa?
Kondisi fisik pada orang yang akan meninggal (sekarat), secara alami tubuhnya akan melengkung. Jika dilihat, seperti lengkungan pada janin dalam rahim, bentuknya seperti koma. Dari bentuk tubuh alami orang yang sekarat inilah, sehingga muncul kata koma / comatus.
Mengapa orang yang sedang dirawat di RS atau sedang sakit parah (sekarat)
tidak kelihat melengkung? Itu karena perlakuan orang yang merawatnya.
Seandainya orang yang koma dibiarkan secara alami, tubuhnya akan melengkung.
Tags
Koma