Ada beberapa kesalahan atau kekeliruan dalam proses
wawancara karyawan. Kesalahan lazim terjadi dalam sebuah wawancara di mana
dapat menganggu keberhasilan wawancara (Rachmawati, 2008):
Wawancara yang
tergesa-gesa
Pewawancara yang tidak sabar akan cenderung langsung pada kesimpulan tanpa memperhitungkan alternatif jawaban lain atau pendapat pewawancara lain.
Tekanan yang
negatif
Tak jarang karena beberapa faktor, pelamar member jawaban yang kurang mengena sehingga menimbulkan kesan negatif. Hal ini dapat menyebabkan pewawancara sudah mempunyai kesan negatif pada pelamar awal bertemu sehingga pelamar akan kesulitan mengatasi kesan negatif yang sudah terlanjur melekat pada diri pelamar.
Kurangnya
pengetahuan tentang pekerjaan
Pewawancara yang tidak mengetahui persis apa saja yang harus dijalankan dalam pekerjaan dan calon apa yang paling cocok untuk pekerja yang dimaksud biasanya mengambil keputusan berdasarkan pada stereotype yang tidak tapat siapa pelamar yang baik.
Kesalahan urutan
Pewawancara dapat salah dalam memberikan penilaian pada seseorang pelamar karena sebelumnya telah mewawancarai satu atau lebih pelamar yang sangat baik atau sangat jelek.
Pengaruh prilaku
Pewawancara yang dipengaruhi nonvariabal dari pelamar, seperti pelamar yang menunjukan reaksi kontak mata, kepala, dan senyum dinilai lebih tinggi oleh pewawancara.
Terlalu
banyak/sedikit bicara
Terlalu sedikit/banyak bicara pada wawancara merupakan kesalahan umum lain. Beberapa wawancara memberikan pelamar mendominasi wawancara di mana terlalu sedikit pertanyaan yang diajukan.
Posisi atau
kedudukan pewawancara
Posisi pewawancara yang lebih kuat biasanya menyalahkan wewenang yang dimiliki untuk bertindak seenaknya terhadap pelamar dengan melakukan wawancara di luar topik yang sudah ditentukan.
Tags
Seleksi Karyawan