Munculnya psikologi positif sebagai kajian modern dalam
dunia psikologi diharapkan dapat mendorong manusia untuk menyadari sifatsifat
positif yang dimilikinya, sehingga mereka dapat mencapai sebuah hidup yang
lebih bahagia dan berkualitas.
Kebahagiaan memberikan berbagai dampak positif dalam
segala aspek kehidupan dan akan mengarahkan pada hidup yang lebih baik,
misalnya memberikan kita kesempatan untuk menciptakan hubungan yang lebih baik,
menunjukkan produktivitas yang lebih besar, memiliki umur yang lebih panjang,
kesehatan yang lebih baik, kreativitas yang lebih tinggi, dan kemampuan
pemecahan masalah dan membuat keputusan mengenai rencana hidup dengan lebih
baik (Carr dalam Mardliyah, 2010).
Semakin sering seseorang melayani sesama, semakin dia
merasa muda. Saat memberi, dia memperoleh kenikmatan menerima. Saat memberi
pertolongan, dia merasa ditolong. Saat memaafkan, dia merasa dimaafkan. Saat
memberi harapan, dia merasa penuh harapan. Saat mencintai orang lain, dia
merasa lepas dari keraguan yang menghambat perkembangan jiwa. Saat berbagi
kesedihan dengan orang lain, dia merasa bahagia (Maurus, 2008).
Penilaian mengenai kebahagiaan yang dirasakan oleh
setiap individu merupakan hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam kajian
tentang kebahagiaan. Beberapa tokoh yang mengkaji tentang kebahagiaan telah
sepakat bahwa kebahagiaan bersifat subyektif dan masing-masing individu
merupakan penilai terbaik mengenai kebahagiaan yang dirasakannya. Hal tersebut
sesuai dengan pernyataan berikut “this conceptualization emphasizes the
subjective nature of happiness and hold individual human being to be the single
best judges of their own happiness ” (Diener & Kesebir dan Mardliyah,
2010).
Tags
Kebahagiaan