Menurut Creswell (2012) beberapa karakter yang bisa menggambarkan penelititan
etnografi, diantaranya tema budaya, kelompok berbagi budaya, pola perilaku
bersama, keyakinan dan bahasa, penelitian lapangan, keterangan atau pengaturan,
dan refleksi peneliti.
Dalam melakukan penelitiannya seorang etnografer harus
membangun hubungan yang dekat dengan partisipan dari objek komunitas
penelitiannya. Seperti contoh etnografer Jonathan Kozol, untuk meneliti
komunitas kulit hitam di Bronx, dia juga ikut tinggal di sana selama beberapa
bulan untuk bisa menyelami kehidupan mereka. Mereka pun mulai percaya pada
Kozol dan mau berbagi mengenai perasaan terdalam mereka dan pandangan mereka
tentang kemiskinan dan perbedaan warna kulit.
Penelitian etnografi meneliti suatu proses dan hasil
akhir. Akhir dari penelitian adalah membuat tulisan yang kaya akan gambaran
detail dan mendalam mengenai objek penelitan (thick description). Sebagai
penelitian suatu proses, seorang etnografer melakukan participant observation,
di mana seorang peneliti melakukan eksplorasi terhadap kegiatan hidup
sehari-hari dari objek kelompoknya, melakukan pengamatan dan mewawancarai
anggota kelompok dan terlibat di dalamnya. Participant obeservation juga
berarti bahwa peneliti ikut terlibat dan ikut berperan dalam pengamatan. Untuk
keperluan penelitian ini seorang etnografer memelukan seorang key informant
atau gatekeeper yang bisa membantu menjelaskan dan masuk ke dalam kelompok
tersebut. Selain itu seorang etnografer harus mempunyai sensitivitas tinggi
terhadap partisipan yang sedang ditelitinya, karena bisa jadi peneliti belum
familiar terhadap karakteristik mereka.
Berikut ini aspek atau karakteristik etnografi baik yang
dirangkum dari Wolcott dan Gay, Mills dan Airasian:
- Berlatar alami bukan eksperimen di laboratorium
- Peneliti meneliti tema-tema budaya tentang peran dan kehidupan sehari-hari seseorang
- Interaksi yang dekat dan tatap muka dengan partisipan
- Mengambil data utama dari pengalaman di lapangan
- Menggunakan berbagai metode pengumpulan data seperti wawancara, pengamatan, dokumen, artifak dan material visual.
- Peneliti menggunakan deskripsi dan detail tingkat tinggi
- Peneliti menyajikan ceritanya secara informal seperti seorang pendongeng
- Menekankan untuk mengekplorasi fenomena sosial bukan untuk menguji hipotesis.
- Format keseluruhannya adalah deskriptif, analisis dan interpretasi
- Artikel diakhir dengan sebuah pertanyaan.
Referensi:
Ary, Donald., Jacobs, Lucy
Cheser., Razavieh, Asghar. (2010). Introduction
to Research in Education 8th edition. Wardswoth Cengage Learning. Canada:
Nelson Education ltd
Cresswell, Jhon W., (2012). Eduactional Research: Planning, Conducting,
and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Ney Jersey: Person
Education, Inc.
Emzir. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif
dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers
McLoad, John. (2001). Qualitative Research in Counseling and
Psychotherapy. Sage Publication