Tes DISC (Dominance, Influence, Steadiness and Compliance Test) pertama
kali digunakan untuk kepentingan militer dan secara luas digunakan sebagai
bagian dalam proses penerimaan tentara AS pada tahun-tahun menjelang Perang
Dunia II. Setelah keandalannya terbukti, kemudian DISC secara bertahap dipakai
untuk kepentingan rekrutmen yang lebih umum.
Menurut (Mursalin, A. 2013). Pada awal abad 19, para ahli psikologi dan
ilmu-ilmu psikologi hanya mempelajari dan membahas perilaku serta problema
orang-orang yang menyimpang saja (gangguan mental). Pada saat itu belum ada
perhatian terhadap sikap dan perilaku orang normal. Barulah pada tahun 1928
seorang konsultan psikologi dan dosen yaitu Dr. William Moulton Marston membuat
buku yang berjudul “The Emotions of Normal People”. Beliau tampaknya lebih
dahulu mulai menyadari bahwa orang normal-pun ternyata memiliki sisi-sisi yang menarik
karena perbedaan personality-nya. Sebelumnya tahun 1921, C.G. Jung mulai
memperkenalkan empat tipe yang berorientasi pada fungsi psikologi yaitu
thingking (berpikir), feeling (perasaan), sensation (sensasi) dan intuition
(intuisi). Terpengaruhi oleh kebiasaan empat unsur tersebut atau memang sengaja
mempermudah Marston membuat empat tipe dasar manusia yang dilambangkan dengan
empat faktor penting dalam mengukur kepribadian. Faktor penting tersebut adalah
Dominant (sifat dominan/kuasa), Influence (sifat mempengaruhi), Steadiness
(sifat stabil) dan Compliance (sifat pemikir/kritis) atau yang biasa disingkat
DISC.
Solusi dalam mengembangkan pengukuran kepribadian menggunakan empat factor
kepribadian yang dipengaruhi oleh teori Jung mengenai tipe kepribadian
(sensing, intuitive, felling dan thinking), yaitu : Dominance, Influence,
Steadiness dan Compliance, yang kemudian disebut dengan teori DISC. Pada 1926,
Marston mempublikasikan temuannya dalam sebuah buku The Emotions of Normal
People, yang memuat deskripsi singkat tentang test kepribadiaan yang
dikembangkannya. Diawali oleh upaya inilah test DISC saat ini merupakan alat
yang paling banyak digunakan di dunia untuk mengungkapkan kepribadian
(personality assessment).
Kepribadian berdasarkan profil disc adalah perilaku yang didasarkan dari
stimulus dan respon dimana setiap orang akan berperilaku berbeda terhadap
respon yang didapat. Perilaku adalah jumlah dari gabungan berbagai respon yang
dilakukan dari beragam stimulus yang diberikan. Pengukuran yang dipengaruhi
oleh Jung yang menyatakan bahwa secara instingtif individu akan berperilaku
berdasarkan empat elemen tersebut, empat elemen tersebut diistilahkan sebagai
tetralogi.
Dasar teori DISC menggunakan model dua sumbu perilaku, merupakan
pergerakan satu sumbu dengan sumbu lain mengenai perilaku yang saling
berlawanan. Dua sumbu tersebut merupakan sifat yang saling berlawanan. Dua
sumbu yang saling berlawanan pada test DISC ini digunakan yaitu antara
Asseriveness dan Receptiveness dan antara Openess dan Control.
Teori DISC merupakan teori yang saat ini paling banyak dipakai dan
dibahas di Indonesia, kemungkinan hal ini dikarenakan kemudahan dalam mengukur
dan menentukan kepribadian dengan teori ini.
Tags
TES DISC