Penyebab Keluhan Muskuloskeletal ada beberapa penyebab.
Menurut Peter Vi (2000) yang dikutip oleh Rizki (2007) menjelaskan bahwa terdapat
beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keluhan otot skeletal, yaitu sebagai
berikut:
Peregangan Otot yang Berlebihan
Peregangan otot yang berlebihan pada umumnya sering
dikeluhkan oleh pekerja dimana aktivitas kerjanya menuntut pengerahan tenaga
yang besar seperti aktivitas mengangkat, mendorong, menarik dan menahan beban
yang berat. Peregangan otot yang berlebihan ini terjadi karena pengerahan
tenaga yang diperlukan melampaui kekuatan optimum otot. Apabila hal serupa
sering dilakukan, maka dapat mempertinggi resiko terjadinya keluhan otot,
bahkan dapat menyebabkan terjadinya cedera otot skeleletal.
Aktivitas Berulang
Aktivitas berulang adalah pekerjaan yang dilakukan
secara terus - menerus seperti pekerjaan mencangkul, membelah kayu besar,
angkat – angkut dan lain – lain. Keluhan otot terjadi karena otot menerima
tekanan akibat beban kerja secara terus – menerus tanpa memperoleh kesempatan
untuk relaksasi.
Sikap Kerja Tidak Alamiah
Sikap kerja tidak alamiah adalah sikap kerja yang
menyebabkan posisi bagian tubuh bergerak menjauhi posisi alamiah misalnya
pergerakan tangan terangkat, punggung terlalu membungkuk, kepala terangkat dan
sebagainya. Semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi tubuh, maka
akan semakin tinggi pula resiko terjadinya keluhan otot skeletal. Sikap kerja
tidak alamiah ini pada umumnya karena karakteristik tuntutan tugas, alat kerja
dan stasiun kerja tidak sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan pekerja.
Faktor penyebab sekunder
Fakto Penyebab sekunder terjadinya keluhan muskuloskeletal, yaitu:
Tekanan
Terjadinya tekanan langsung pada jaringan otot yang lunak. Sebagai
contoh, pada saat tangan harus memegang alat, maka jaringan otot tangan yang
lunak akan menerima tekanan langsung dari pegangan alat, dan apabila hal ini sering
terjadi, dapat menyebabkan rasa nyeri otot yang menetap.
Getaran
Getaran dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan kontraksi otot
bertambah. Kontraksi statis ini menyebabkan peredaran darah tidak lancar,
penimbunan asam laktat meningkat dan akhirnya timbul rasa nyeri otot.
Mikroklimat
Paparan suhu dingin yang berlebihan dapat menurunkan kelincahan, kepekaan
dan kekuatan pekerja sehingga gerakan pekerja menjadi lamban, sulit bergerak
yang disertai dengan menurunnya kekuatan otot. Demikian juga dengan paparan
udara yang panas. Beda suhu lingkungan dengan suhu tubuh yang terlampau besar
menyebabkan sebagian energi yang ada dalam tubuh akan termanfaatkan oleh tubuh
untuk beradaptasi dengan lingkungan tersebut.
Apabila hal ini tidak diimbangi dengan pasokan energi yang cukup, maka akan
terjadi kekurangan suplai energi ke otot. Sebagai akibatnya, peredaran darah
kurang lancar, suplai oksigen ke otot menurun, proses metabolism karbohidrat
terhambat dan terjadi penimbunan asam laktat yang dapat menimbulkan rasa nyeri
otot.
Penyebab kombinasi
Selain faktor – faktor yang telah disebutkan di atas,
beberapa ahli menjelaskan bahwa faktor individu seperti umur, jenis kelamin,
kebiasaan merokok, aktivitas fisik, kekuatan fisik dan ukuran tubuh juga dapat
menjadi penyebab terjadinya keluhan otot skeletal.