Pengertian Terapi musik adalah usaha meningkatkan
kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi,
ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang diorganisisr sedemikian rupa
hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental (Eka,
2011). Christandy Andrean menyatakan bahwa musik memiliki tiga bagian penting
yaitu beat, ritme dan harmoni. Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa
sedangkan harmoni mempengaruhi roh. Musik klasik ini memiliki irama dan nada-nada
yang teratur, bukan nada-nada miring (Surilena, 2008).Terapi musik terdiri dari
dua hal yaitu aktif dan pasif, dengan pendekatan aktif maka pasien dapat turut
serta aktif berpartisipasi. Misalnya pada saat mendengarkanmusik mereka dapat
ikut serta bersenandung, menari, atau sekedar bertepuk tangan.sedangkan yang
sifatnya pasif jika pasien hanya bertindak sebagai pendengar saja, meski
sebagai motorik mereka tampak pasif, namun sesungguhnya aktivitas mentalnya
tetap bekerja (Kurniawan, 2011).
Berdasarkan uraian tersebut dapat diartikan bahwa terapi
musik klasik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan
rangsangan nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung
irama, lagu, dan keharmonisan yang merupakan suatu karya sastra zaman kuno yang
bernilai tinggi yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, bentuk dan gaya yang diorganisir
sedemikian rupa sehingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik
dan mental.
Getaran udara (vibrasi) yang dihasilkan oleh alat musik
mempengaruhi getaran udara yang ada di sekeliling kita.Harmonisasi nada dan
irama musik mempengaruhi kesaan harmoni di dalam diri.Jika harmoni musik setara
dengan irama internal tubuh, maka musik akan memberikan kesan yangmenyenangkan,
sebaliknya jika harmoni musik klasik setara dengan irama internal tubuh, maka
musik akan memberikan kesan yang kurang menyenangkan. Karena musik dihasilkan
oleh adanya getaran udara, bukan hanya organ pendengaran atau telinga saja yang
mampu menangkap stimulus musik, tetapi saraf pada kulit juga turut
merasakannya.Demikian pula organ vestibul (pada sekitar belakang telinga) yang
merupakan alat kesinambungan manusia memperoleh dampak yang berarti dari adanya
musik (Green & Hertin, 2004).
Vibrasi yang dihasilkan musik mempengaruhi secara fisik,
sedangkan harmoni yang dihasilkan mempengaruhi secacara psikis.Padahal fisik
dan psikis memiliki hubungan yang timbal balik.Dengan menggunakan musik keadaan
fisik dan psikis seseorang dapat dipengaruhi. Jika vibrasi dan harmoni musik
yang digunakan tepat, pendengar akan merasa nyaman. Jika pendengar merasa
nyaman ia akan merasa tenang. Jika metabolisme tubuhnya berfungsi maksimal ia
akan merasa lebih bugar, sistem pertahanan tubuhnya akan bekerja lebih
sempurna, dan kemampuan kreatifnya akan berkembang lebih baik (Green &
Hertin, 2004; Salampessy, 2004).
Campbell (2001) dalam bukunya efek Mozart proses
mendengarkan musik merupakan suatu bentuk komunikasi afektif dan memberikan pengalaman
emosional. Emosi merupakan suatu pengalaman subyektif yang terdapat pada setiap
manusia.Untuk dapat merasakan dan menghayati serta mengevaluasi makna dari
interaksi dan lingkungan, ternyata dapat dirangsang dan dioptimalkan
perkembangannya melalui musik sejak masa dini.
Menurut Djohan (2006) bahwa dengan bantuan alat musik,
klien juga didorong untuk berinteraksi, berimprovisasi, mendengarkan atau aktif
bermain musik.Peran terapis musik berjalan sejajar dengan masalah kesehatan yang
sedang banyak disorot.Beberapa waktu lalu, terapi musik dilaporkan banyak
berkaitan dengan penanganan bayi prematur.Terapi musik sekarang sedang
digunakan secara lebih komperehensif termasuk untuk mengatasi rasa sakit,
menejemen stress, atau stimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi.