Cara Menghitung Frekuensi Pernapasan ada beberapa cara. Menurut
Hidayat (2003) cara menghitung frekuensi pernapasan pada bayi dilakukan dengan
menghitung rata-rata pernapasan dalam satu menit. Pemeriksaan ini dikatakan
normal pada bayi baru lahir apabila frekuensinya antara 30-60 kali permenit,
tanpa adanya retraksi dada dan suara merintih saat ekspirasi. Pada bayi lahir
kurang dari 2500 gram atau usia kehamilan kurang 37 minggu kemungkinan terdapat
adanya retraksi dinding dada ringan. Jika pernapasan berhenti beberapa detik
secara periodik, maka masih dikatakan dalam batas normal.
Menurut Kusmiyati (2008) cara menghitung frekuensi
pernapasan pada bayi antara 30-60 kali/menit dilakukan selama 1 menit penuh.
Untuk mengetahui sistem fungsi pernapasan yang terdiri mempertahankan pertukaran
oksigen dan karbondioksida dalam paru dan pengaturan keseimbangan asam
basa.Menurut Wong (2004) cara menghitung frekuensi pernapasan dengan cara
seperti pada pasien orang dewasa. Walaupun demikian, pada bayi observasi
pergerakan abdomen karena pernapasan bayi terutama adalah pernapasan
diafragmatik karena pergerakan tersebut tidak teratur. Hitung jumlahnya selama 1
menit penuh agar akurat.Inspeksi kontur abdomen dengan anak pada posisi tegak
dan terlentang.Normalnya, abdomen bayi dan anak yang masih kecil cukup
silindris dan dalam posisi tegak, agar menonjol karena lordosis fisiologis
spinal.Pada posisi terlentang, abdomen tampak datar.Tonjolan pada garis tengah
dari xifoid ke umbilikus atau simfisis pubis biasanya adalah diastasis rekti,
atau kegagalan muskulus rektus abdominis untuk bersatu dalam uterus.Pada anak
yang sehat, tonjolan pada garis tengah biasanya merupakan varian dari
perkembangan otot yang normal.
Sedangkan menurut Engel (2008) nilai rata-rata dapat
dilihat pada tabel di bawah.
Tabel Frekuensi pernapasan
usia
|
Frekuensi
|
Bayi prematur
|
30-80
|
Neonatus
|
30-60
|
1 tahun
|
20-40
|
2 tahun
|
20-30
|
3 tahun
|
20-30
|
5 tahun
|
20-25
|
10 tahun
|
17-22
|
15 tahun
|
15-20
|
20 tahun
|
15-20
|