Terdapat
beberapa Jenis–jenis kebisingan. Secara garis besar, jenis kebisingan
dapat dibagi lagi
menjadi dua, yaitu
kebisingan berdasarkan
spektrum bunyi dan
kebisingan berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia.
1. Kebisingan
berdasarkan spektrum bunyi
Kebisingan
kontinyu
Bising dimana
fluktuasi dari intensitasnya tidak lebih dari 6 dB dan tidak putus-putus.
Bising kontinyu dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
- Wide Spectrumadalah bising dengan spektrum frekuensi yang luas. Bising ini relatif tetap dalam batas kurang dari 5 dB untuk periode 0.5 detik berturut-turut, seperti suara kipas angin, suara mesin tenun.
- Norrow Spectrum adalah bising ini juga relatif tetap, akan tetapi hanya mempunyai frekuensi tertentu saja (frekuensi 500, 1000, 4000) misalnya gergaji sirkuler, katup gas.
Bising
terputus-putus
Bising jenis
ini sering disebut
juga intermittent noise, yaitu bising
yang berlangsung secara
tidak terus-menerus,
melainkan ada periode relatif
tenang, contohnya adalah
kebisingan lalu lintas, kendaraan,
kapal terbang, kereta api
Bising
Impulsif
Bising jenis
ini memiliki perubahan
intensitas suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya
mengejutkan pendengarnya seperti suara tembakan suara ledakan mercon, meriam.
Bising
Impulsif berulang
Sama dengan
bising impulsif, hanya
bising ini terjadi
berulangulang, misalnya mesin tempa.
2. Kebisingan
berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia
Karakteristik
kebisingan berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia dapat dibagi menjadi:
Bising yang
mengganggu (Irritating noise)
Merupakan bising
yang mempunyai intensitas
tidak terlalu keras, misalnya mendengkur.
Bising yang
menutupi (Masking noise)
Merupakan bunyi
yang menutupi pendengaran
yang jelas, secara tidak
langsung bunyi ini
akan membahayakan kesehatan
dan keselamatan tenaga kerja,
karena teriakan atau
isyarat tanda bahaya tenggelam dalam bising dari sumber
lain.
Bising yang
merusak (damaging/ injurious noise)
Merupakan bunyi
yang intensitasnya melampui
Nilai Ambang Batas. Bunyi
jenis ini akan
merusak atau menurunkan fungsi pendengaran.
Nilai
Ambang Batas Kebisingan
Nilai Ambang
Batas (NAB) Kebisingan adalah angka 85dB yang dianggap aman untuk sebagian
besar tenaga kerja bila bekerja 8 jam/hari atau 40 jam/minggu. Nilai Ambang
Batas untuk kebisingan di tempat kerja adalah
intensitas tertinggi dan
merupakan rata-rata yang masih
dapat diterima tenaga kerja
tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar
yang tetap untuk waktu terus-menerus tidak lebih dari dari 8 jam sehari
atau 40 jam seminggunya (Suheryanto,
1994).