Perkembangan Kognitif Anak Usia Prasekolah merupakan
tahap perkembangan yang panjang. Perkembangan kognitif merupakan salah satu
aspek yang penting untuk dikembangkan pada anak usia dini. Gunarsa mengemukakan
bahwa kognitif adalah fungsi mental yang meliputi persepsi, pikiran, simbol,
penalaran, dan pemecahan masalah (Rosmala Dewi, 2005). Kognitif adalah sebuah
istilah yang digunakan untuk menjelaskan semua proses psikologis yang berkaitan
dengan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan,
memperkenalkan, memulai, dan memikirkan lingkungannya.
Piaget mengemukakan empat tahapan perkembangan kognitif
anak (Santrock, 2007, Slamet Suyanto, 2005). Piaget berpendapat bahwa semua
anak mempunyai pola perkembangan kognitif yang sama. Empat tahapan perkembangan
kognitif anak tersebut adalah:
Tahap Sensorimotor (0–2 Tahun)
Bayi membangun pemahaman tentang dunia dengan menkoordinasikan pengalaman
sensoris dengan tindakan fisik. Bayi lebih banyak menggunakan refleks dan
indera untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Bayi mulai menggunakan
pikiran simbolis pada akhir tahap ini.
Tahap Praoperasional (2–7 Tahun)
Anak mulai menunjukkan pemikiran simbolis melalui kata–kata dan gambar. Anak
dapat melakukan permainan simbolis, seperti bermain peran. Selain itu, anak
dapat melakukan imitasi langsung maupun tertunda. Pemikiran anak masih intuitif,
irreversible (satu arah), dan belum logis. Egosentris anak masih sangat tinggi,
sehingga belum mampu melihat perspektif orang lain. Ciri khas masa ini adalah
anak belum mampu melakukan konversi.
Tahap Operasional Konkrit (7–11
tahun)
Anak dapat melakukan memecahkan persoalan sederhana yang bersifat konkrit.
Anak dapat melakukan penalaran logis selama ada contoh yang nyata atau konkrit.
Pada tahap ini, pemikiran anak sudah bersifat reversible (berpikir balik). Anak
dapat melakukan konversi dan klasifikasi.
Tahap Operasional Formal (11 Tahun
Keatas)
Anak dapat melakukan penalaran dengan cara yang lebih abstrak, idealis,
dan logis. Pikiran anak tidak lagi terbatas pada hal – hal yang ada dihadapan
anak. Anak menjadi lebih sistematis dalam memecahkan masalah dan dapat mengembangkan
hipotesis.
Sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Jean
Piaget, anak prasekolah berada pada tahapan praoperasional. Anak prasekolah
sangat egosentris dan berpikir secara intuitif. Anak juga belum dapat melakukan
konversi. Oleh sebab itu, pembelajaran untuk anak prasekolah harus disesuaikan
dengan ciri–ciri perkembangan pada tahapan praoperasional.
Tags
Perkembangan Anak