Siklus Hidrologi merupakan sebuah siklus air yang
panjang di alam. Konsep dasar yang digunakan dalam hidrologi sebenarnya ada dua
buah, yaitu konsep Siklus Hidrologi dan konsep neraca air. Kedua hal tersebut
terikat satu dengan yang lainnya, dan merupakan inti kesuluruhan ilmu
hidrologi.
Pada dasarnya siklus hidrologi dapat dijelaskan secara
rinci sebagai berikut. Penjelasan dapat dimulai dari mana saja, akan tetapi
untuk mudahnya, dimulai dari penguapan. Penguapan merupakan proses alami berubahnya
molekul cairan menjadi molekul gas/uap. Penguapan dapat saja terjadi dari semua
permukaan yang lembab, baik dari pemukaan tanah, permukaan tanaman maupun dari
permukaan air, seperti rawa, danau dan lautan. Akibat penguapan ini terkumpul
masa uap air, yang dalam kondisi atmosfir tertentu dapat membentuk awan. Awan
dalam keadaan ini yang kalau masih mempunyai butir-butir air yang berdiameter
lebih kecil dari 1mm, masih akan melayang-layang diudara karena berat
butir-butir tersebut masih, masih lebih kecil dari gaya tekan keatas udara.
Akibat berbagai sebab klimatologis, awan tersebut dapat menjadi awan yang potensial menimbulkan
hujan, yang biasanya terjadi bila butir-butir berdiameter lebih besar daripada
1 mm. Bila terjadi ‘hujan’, masih besar kemungkinan air teruapkan kembali
sebelum samapai dipermukaan bumi, karena
keadaan atmosfir tertentu. Hujan baru disebut sebagai hujan apabila telah
sampai di permukaan bumi dan dapat diukur. Air hujan yang jatuh di permukaan terbagi
menjadi dua bagian, pertama sebagai
aliran limpasan dan kedua bagian air yang terinfiltrasi. Jumlah yang mengalir
sebagai aliran-infiltrasi dan yang terinfiltrasi tergantung dari banyak faktor.
Makin besar bagian air hujan yang mengalir sebagai aliran limpasan, maka bagian air yang terinfiltrasi
akan menjadi makin kecil. Demikian pula sebaliknya. Aliran limpasan selanjutnya
dapat selanjutnya mengisi tampungan cekung tampungan-cekungan. Apabila
tampungan ini telah terpenuhi, air akan menjadi
limpasan-permukaan yang selanjutnya ke laut. Air yang terinfiltrasi, bila
keadaan formasi geologi memungkinkan,
sabagian dapat mengalir lateral di lapisan tidak kenyang airsebagai aliran
antara. Sebagian yang lain mengalir vertikal, perkolasi yang akan mencapai
lapisan kenyang air. Air dalam akifer ini akan mengalir sebagai aliran air
tanah, sungai atau ke tampungan dalam.
Siklus hidrologi seperti yang diuraikan tersebut
merupakan satu siklus yang menerus dan tidak terputus, meskipun tidak selalu
mengikuti siklus yang lengkap. Masing-masing
unsur aliran dipengaruhi dan mempengaruhi unsur aliran lainnya, dan
tergantung dari faktor-faktor tertentu yang bersifat khas.
Tags
Tanah dan Air