Ada beberapa pengertian perilaku bully. Empat puluh
tahun lalu, para guru mengeluh dengan adanya gangguan-gangguan dari siswa,
seperti terlalu banyak bicara, keterlambatan, mengunyah permen karet di kelas. Hal
tersebut menyebabkan terganggunya sistem belajar mengajar di kelas. Sekarang,
pihak sekolah mengidentifikasikan beberapa masalah yang serius dalam masa
sekolah, yaitu narkoba, geng, membawa senjata, bahkan pembunuhan. Di antara
semua permasalahan tersebut, satu yang menadapat perhatian khusus adalah
perilaku bully (Harris & Petri, 2003).
Ketertarikan masyarakat sosial mengenai perilaku bully
pertama kali dipelopori oleh masyarakat Swedia pada akhir tahun 1960, kemudian,
isu ini menyebar ke bangsa Skandinavia lainnya (Olweus, 2003). Bangsa
Skandianavia menggunakan kata “mobbing” atau “mobbning” untuk menggambarkan
perilaku yang terkait masalah bully (Olweus, 2003). Kata tersebut sendiri
mempunyai banyak arti, namun dalam bahasa Inggris sendiri, “mob” diartikan
sebagai seseorang atau sekelompok orang yang dikaitkan dengan kekerasan
(Heinemann, dalam Olweus 2003). Olweus (2003) sendiri menggunakan kata “pelaku/korban”
dan “whipping boy” dalam penelitiannya mengenai perilaku bully.
Sekarang, kata yang biasa digunakan untuk menggambarkan
perilaku bully adalah “peer abuse” atau “peer harassment” karena adanya
kekerasan dalam perilaku yang ditimbulkan. Sekarang, masyarakat lebih sering
menggunakan kata “bully” (Harris & Petrie, 2003) Menurut Harris dan Petrie
(2003) tidak ada yang bisa mendefinisikan secara pasti apa itu perilaku bully.
Biasanya perilaku bully terkait dengan perilaku ekstrim yang berkaitan dengan
kekerasan, namun tidak ada definisi yang spesifik mengenai bentuk perilaku
ekstrim yang dimaksud. Olweus (2003) mendefinisikan perilaku bully sebagai perilaku
negatif yang dilakukan oleh satu orang atau lebih secara berulang. Perilaku
negatif yang dimaksud Olweus (2003) adalah perilaku yang menimbulkan
ketidaknyamanan bagi orang lain. Perilaku negatif ini dapat juga perilaku
verbal seperti ancaman, godaan, pemanggilan nama, ataupun perilaku fisik
seperti menendang, memukul, atau mendorong.
Pengertian lain dari perilaku bully adalah perilaku
agressi dan manipulasi yang dilakukan secara sadar oleh satu orang atau lebih
terhadap oranglain atau kelompok lain (Sullivan, 2000).
Perilaku bully mempunyai beberapa karakteristik, menurut Sullivan (2000),
yaitu:
- Perilaku yang bersifat kekerasan.
- Adanya kesenjangan kekuatan.
- Terorganisir dan sistematis.
- Perilaku yang berulang, terjadi dalam jangka waktu yang lama, terkadang terjadi secara acak.
- Pengalaman sebagai korban bully dapat menyebabkan luka secara fisik, maupun secara psikologis.
Dilihat dari beberapa pengertian perilaku bully, dapat
disimpulkan, perilaku bully adalah perilaku kekerasan secara verbal maupun
fisik yang dilakukan oleh sekelompok individu atau hanya seorang individu
terhadap kelompok lain atau individu lain.
Tags
Perilaku Bullying