Pengertian Perilaku Diet dapat dilihat dari sisi
terminologis maupun pendapat para ahli. Diet berasal dari bahasa Yunani, yaitu
diaita yang berarti cara hidup. Definisi diet menurut tim kedokteran EGC tahun
1994 (dalam Hartantri, 1998) adalah kebiasaan yang diperbolehkan dalam hal
makanan dan minuman yang dimakan oleh seseorang dari hari ke hari, terutama
yang khusus dirancang untuk mencapai tujuan dan memasukkan atau mengeluarkan
bahan makanan tertentu.
Manurung (dalam Wulandari, 2000) mengemukakan bahwa
perubahan perilaku adalah hal pertama yang harus dilakukan bagi mereka yang
ingin menurunkan berat badannya. Langkah selanjutnya dapat berupa aktivitas
fisik (olahraga) dan diet yang sehat, yaitu diet yang menyeimbangkan antara
kebutuhan hidrat arang, protein , vitamin , air dan mineral.
Masukan makanan harus selalu cukup untuk mensuplai
kebutuhan metabolisme tubuh dan tidak cukup menimbulkan obesitas (kegemukan)
karena makanan yang beragam mengandung berbagai bagian protein - karbohidrat
dan lemak. Keseimbangan metabolisme tubuh dapat disuplai dengan bahan yang dibutuhkan
(Guyton, 1992).
Berdasarkan pengertian tentang diet di atas, dapat
dikatakan bahwa perilaku diet merupakan bagian dari pola makan. Pola makan di
sini khususnya adalah perilaku makan pada setiap individu yang jelas berbeda.
Perilaku ini merupakan salah satu penentu tingkat kesehatan seseorang.
Perilaku diet adalah perilaku yang berusaha membatasi
jumlah asupan makanan dan minuman yang jumlahnya diperhitungkan untuk tujuan
tertentu. Tujuan diet sendiri bermacam-macam hanya tampaknya sebagian besar masyarakat
mengasosiasikan diet sebagai penurunan berat badan. Perilaku diet yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah perilaku yang ditempuh individu untuk memodifikasi
jumlah asupan makanan dengan tujuan menurunkan berat badan.
Program diet kini tidak lagi hanya menjadi proyek rumah
sakit, namun juga merambah pada pusat kebugaran dan salon kecantikan. Dengan
banyaknya tawaran program sulit bagi konsumen untuk menentukan program terbaik.
Padahal kondisi tubuh, pola makan dan gaya hidup tentu berbeda pada setiap individu.
Program diet yang berhasil bagi orang pertama belum tentu sesuai untuk orang
berikutnya. Tapi mengingat penyebaran informasi yang begitu cepat, keberhasilan
program yang satu pasti akan diikuti pula oleh yang lain. Demikian selanjutaya.
Program yang bertanggung jawab dan aman haruslah mampu
meyakinkan calon konsumen . Ada beberapa unsur yang bisa dijadikan patokan,
yaitu;
Diet aman
Diet yang aman memperhitungkan asupan makanan sehari - hari yang diperbolehkan.
Nantinya di sini ada penjelasan mengenai berapa banyak vitamin, mineral dan
protein yang boleh dikonsumsi. Diet yang dijalankan harus rendah kalori, tidak
hanya terletak pada pilihan makanan yang diutamakan.
Perlahan tapi pasti
Program diet yang aman mesti melihat penurunan berat badan secara gradual
bukan secara tiba - tiba. Kecuali ada alasan medis yang mengharuskan berat badan
turun dengan cepat. Penurunan berat badan yang nampak biasanya tidak lebih
besar dari setengah kilogram seminggu dalam 1 - 2 minggu pertama. Diet yang
membatasi kalori, akan menurunkan berat badan drastis dalam 2 minggu pertama,
biasanya yang hilang hanya cairan tubuh.
Evaluasi profesional
Bila seseorang berencana untuk menurunkan berat badan 7-1 0 kilogram, namun
memiliki masalah kesehatan atau mengkonsumsi obat secara tetap, sebaiknya harus
dievaluasi terlebih dahulu oleh dokter sebelum mengawali program. Dokter akan
mengevaluasi apa saja efek yang akan timbul akibat diet dan turunnya berat
badan tersebut. Konsultasi dengan dokter akan memberikan bekal pengetahuan bagi
individu sebelum mengawali program, apa saja yang dibutuhkan, program yang
masuk akal, dan berapa banyak berat badan yang sebaiknya turun.
Mempertahankan berat badan
Program yang tepat mestinya menawarkan program apa dan bagaimana yang dilakukan
untuk mempertahankan berat badan setelah berat badan yang diinginkan tercapai.
Mempertahankan berat badan jadi bagian tersulit dalam mengendalikan berat
badan. Program yang diikuti haruslah menyertakan perubahan kebiasaan diet dan
level aktivitas fisik untuk mengantisipasi gaya hidup yang mungkin berpengaruh
terhadap peningkatan berat badan di masa sebelumnya. Satu yang penting dari
mempertahankan berat badan adalah dengan meningkatkan aktivitas fisik (Bintang
Indonesia, 2003).
Diet merupakan metode pengaturan asupan makanan yang mangandung nutrisi
esensial untuk kesehatan tubuh yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah
tubuh, khususnya yang berhubungan dengan sistem pencernaan. Adapun diet yang
sehat mencakup kecukupan vitamin dan mineral, protein yang memadai, karbohidrat
yang memadai untuk sehari - hari, konsumsi serat alami yang cukup, dan
membatasi konsumsi lemak dalam sehari. Diet yang dianjurkan oleh para dokter
dan ahli gizi adalah diet seimbang, yaitu diet yang hanya membatasi pada
makanan yang banyak mengandung energi, namun tetap mempertahankan masukan
zat-zat gizi lainnya secara seimbang.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa
perilaku diet merupakan pengaturan asupan makanan dan minuman yang masuk dan
keluar sesuai dengan kapasitas tubuh dengan tetap memperhatikan keseimbangan
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, dan bagian dari pola makan.
Tags
Gizi dan Nutrisi