Masih terngiang rasanya ada oknum yang mengatakan "hellow,. Emang anda siapa? Ustadzah bukan. Siapa yg butuh nasehat anda? Saya g bth nasehat anda. Sederhanakan saja dlm menyampaikan. Lgpun saya tau bgmn khdpn anda, jangan munafik.........." hoho,. You donno me. Jarak jauhlah. Emang bisa nerka-nerka pake ilmu batin? Ay aya wae...
Msh banyak rentetan teguran dalam kmarahan darinya, rasanya g sanggup dbaca.Memilih mem-blokirnya agar mampu melupakan dan memaafkan. Tiada lain, bukan karena tidak suka dg nasehat yg dberikan tapi karena masih membenci si penyampai nasehat. Ataukah mgkin si oknum sdh merasa hebat dg ilmunya, jd tdk pntas ada yg menasehatinya.? Hati lagi keras mgkin. Lgpun sebenarnya oknum ini, dr awal berteman jg sdh sering membatalkan pertemanan, hmpr smpe 4 kali minta dknfirmasi terus. Aneeh,,. Oknum ini bukan orang yang g dikenal, tapi orang yang benar2 dikenal bahkan dulu bs dblg dekat. Kesalahpahaman terjadi hanya karena "salah mentafsirkan maksud status/share/kritikan yg merasa dirinya disinggung oleh tulisan itu".
Aneh mmg, apalagi pernah juga ketemu oknum yg jg slh tafsir,. Mgkin mksud dhati kita berbagi kebahagiaan/motivasi dg orang lain (misalnya : kita share ttg kuliner bbrp tmpt, atau kebahagiaan ktk brd dt4 liburan brsama suami/kluarga tercinta, atau dberi hal yg tak terduga dr-Nya dan ngucapin syukur pd-Nya lwt tlsan,. ) Anehnya oknum seperti ini mlh akan berkomentar ddlm kolom komentar "pamer lg,.pamer lg,." Persis dsetiap tlsan yg dshare itu saja isi komentarnya. Dan tanpa disadari oknum seperti inipun tak puas menulis dkolom komentar, iapun menceritakan ketidaksukaannya pd orang lain lg lewat telefon/kmnkasi lgsg ktk berjmpa. Si pendengarnya pun menyampaikn hal itu kpd si pemilik tulisaan. So,.terbongkarlah sudah.
Sebenarnya apa yang salah?? Bukankah hanya karena hati yg tak mampu menetralisir setiap yang tertulis? Hati yang masih dselimuti kebencian, msh blm memaafkan. Duhaai,..meruginya diri dpenuhi dg "aura negatif" dalam diri, rugi buat diri, rugi karena tlh menyakiti org yg terdekat. Jangan menegur ktk lagi marah/sensi, karena kemarahan yg dtlskanpun spertinya harus dikembalikan pd diri sendiri. Tanya pd hati,.dialah yg hrus di "cuci" dulu.
Jadi nasehat lirik nasyid ini :
Pandangan mata selalu menipu
Pandangan akal selalu tersalah
Pandangan nafsu selalu melulu
Pandangan hati itu yang hakiki
Kalau hati itu bersih
Hati kalau terlalu bersih, pandangannya akan menembus hijab
Hati jika sudah bersih firasatnya tepat kehendak Allah,
Tapi hati,...
Bila dikotori,. Bisikannya bukan lagi kebenaran
Tapi hati,..
Bila dikotori,, bisikannya bukan lagi kebenaran
#my note, 14 feb 2014, " mengingatmu, sulit buatku maafkan"
Msh banyak rentetan teguran dalam kmarahan darinya, rasanya g sanggup dbaca.Memilih mem-blokirnya agar mampu melupakan dan memaafkan. Tiada lain, bukan karena tidak suka dg nasehat yg dberikan tapi karena masih membenci si penyampai nasehat. Ataukah mgkin si oknum sdh merasa hebat dg ilmunya, jd tdk pntas ada yg menasehatinya.? Hati lagi keras mgkin. Lgpun sebenarnya oknum ini, dr awal berteman jg sdh sering membatalkan pertemanan, hmpr smpe 4 kali minta dknfirmasi terus. Aneeh,,. Oknum ini bukan orang yang g dikenal, tapi orang yang benar2 dikenal bahkan dulu bs dblg dekat. Kesalahpahaman terjadi hanya karena "salah mentafsirkan maksud status/share/kritikan yg merasa dirinya disinggung oleh tulisan itu".
Aneh mmg, apalagi pernah juga ketemu oknum yg jg slh tafsir,. Mgkin mksud dhati kita berbagi kebahagiaan/motivasi dg orang lain (misalnya : kita share ttg kuliner bbrp tmpt, atau kebahagiaan ktk brd dt4 liburan brsama suami/kluarga tercinta, atau dberi hal yg tak terduga dr-Nya dan ngucapin syukur pd-Nya lwt tlsan,. ) Anehnya oknum seperti ini mlh akan berkomentar ddlm kolom komentar "pamer lg,.pamer lg,." Persis dsetiap tlsan yg dshare itu saja isi komentarnya. Dan tanpa disadari oknum seperti inipun tak puas menulis dkolom komentar, iapun menceritakan ketidaksukaannya pd orang lain lg lewat telefon/kmnkasi lgsg ktk berjmpa. Si pendengarnya pun menyampaikn hal itu kpd si pemilik tulisaan. So,.terbongkarlah sudah.
Sebenarnya apa yang salah?? Bukankah hanya karena hati yg tak mampu menetralisir setiap yang tertulis? Hati yang masih dselimuti kebencian, msh blm memaafkan. Duhaai,..meruginya diri dpenuhi dg "aura negatif" dalam diri, rugi buat diri, rugi karena tlh menyakiti org yg terdekat. Jangan menegur ktk lagi marah/sensi, karena kemarahan yg dtlskanpun spertinya harus dikembalikan pd diri sendiri. Tanya pd hati,.dialah yg hrus di "cuci" dulu.
Jadi nasehat lirik nasyid ini :
Pandangan mata selalu menipu
Pandangan akal selalu tersalah
Pandangan nafsu selalu melulu
Pandangan hati itu yang hakiki
Kalau hati itu bersih
Hati kalau terlalu bersih, pandangannya akan menembus hijab
Hati jika sudah bersih firasatnya tepat kehendak Allah,
Tapi hati,...
Bila dikotori,. Bisikannya bukan lagi kebenaran
Tapi hati,..
Bila dikotori,, bisikannya bukan lagi kebenaran
#my note, 14 feb 2014, " mengingatmu, sulit buatku maafkan"