Apakah HIV/AIDS ada obatnya?? Sering kita mendengar atau mengetahui bahwa HIV/AIDS tidak ada obatnya terutama dibidang kedokteran tidak ada vaksinnya. Lalu bagaimana jika ada anggota keluarga kita yang terkena virus itu? Misalnya bukan karena "jajan" sembarangan?? Tapi bisa jadi karena tertular dari alat-alat rumah sakit atau tertular dari si penderita tersebut, dan juga karena hal lainnya.
Ya,. Mungkin pencegahan lain agar anggota keluarga si penderita tidak tertular adalah bagi yang sudah berkeluarga, memakai alat kontrasepsi ketika berhubungan badan atau menyetop untuk tidak berhubungan. Namun, tentu itu tidak mencegah atau mengendalikan virus yang mengganas ditubuh si penderita bukan?? kasian donk jika si penderita itu adalah keluarga kita dan kita katskan bahwa tidak ada obatnya.
Pernah saya baca di buku Rosulullah is my doktor, tulisan Jerry D. Grey. Yang menurut saya, walaupun buku ini banyak kontroversinya bagi kaum pecinta obatan kimia disebabkan penulis bukanlah ahli bidang kesehatan tapi seorang muallaf yang dulunya adalah angkatan udara AS, namun bagi saya tentu si penulis tidak sembarangan menerbitkan buku/tulisan tanpa bertanya kepada ahlinya dibidang kesehatan terutama mengenai herbal.
Dibuku itu saya temukan pada dari halaman 182 tentang bawang putih dan dihalaman 183 mengatakan poin untuk HIV bahwa "bawang putih telah terbukti efektif dalam mengendalikan beberapa infeksi sekunder yang berhubungan dengan AIDS dan menurit Duke, "dapat menangkal penyebaran HIV I dalam tubuh." Saran bagi penderita HIV, memakan 3-5 siung bawang putih setiap hari datang dari direktur Immune Enchancement Project of Portland, Oregon, Amerika serikat (www.newspiritsevices.com/garliccures.html)
Naah, tenyu kita bertanya-tanya kenapa bawang putih? Mungkin kita pernah membaca bahwa bawang putih salah satunya bermanfaat sebagai antibiotik yang benar-benar dapat membunuh bakteri dan pada saat bersamaan melindungi tubuh dari racun yang menyebabkan infeksi. Karena inilah menurut penulis ianya dapat mengendalikan dan menangkal penyebaran HIV dalam tubuh.
So, untuk mengetahui kebenaran saran dari si penulis buku ini, kita tentu bisa bertanya langsung ke tim herbalis yang sudah teruji ilmunya hal ini dikarenakan untuk vaksin tidak ditemukan. Bukankah jika tidak ada vaksin, kita dianjurkan back to nature?? Ya tentunya harus dengan dosis yang tidak berlebihan jika ingin meramunya sendiri. Lagipun, herbal alami sangat jauh dari efek samping jika dikonsumsi secara tepat atau tidak berlebihan dan obat kimialah yang akan berdampak negatif jika dkonsumsi tidak tepat.
Sekian, semoga bermanfaat dan bisa mencari tau dari literatur lain dan hasil riset para herbalis yang lain.
Tags
Virus dan Bakteri