Ada beberapa pengertian komunikasi politik menurut
para ahli. Komunikasi Politik dalam pandangan ahli adalah
komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau
berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Dengan
pengertian ini, sebagai sebuah ilmu terapan, komunikasi politik bukanlah hal
yang baru. Komunikasi politik juga bisa dipahami sebagai komunikasi antara
"yang memerintah" dan "yang diperintah".
Mengkomunikasikan
politik tanpa aksi politik yang kongkret sebenarnya telah dilakukan oleh siapa
saja: mahasiswa, dosen, tukang ojek, penjaga warung, dan seterusnya. Tak heran
jika ada yang menjuluki Komunikasi Politik sebagai neologisme, yakni ilmu yang
sebenarnya tak lebih dari istilah belaka.
Dalam
praktiknya, komuniaksi politik sangat kental dalam kehidupan sehari-hari.
Sebab, dalam aktivitas sehari-hari, tidak satu pun manusia tidak berkomunikasi,
dan kadang-kadang sudah terjebak dalam analisis dan kajian komunikasi politik.
Berbagai penilaian dan analisis orang awam berkomentar sosal kenaikan BBM, ini
merupakan contoh kekentalan komunikasi politik. Sebab, sikap pemerintah untuk
menaikkan BBM sudah melalui proses komunikasi politik dengan mendapat
persetujuan DPR
Berikut
pandangan para ahli tentang komunikasi politik :
Mueller (1973)
mengetengahkan bahwa Komunikasi Politik didefinisikan sebagai hasil yang
bersifat politik apabila menekankan pada hasil. Sedangkan definisi Komunikasi
Politik jika menekankan pada fungsi komunikasi politik dalam sistem politik,
adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu sistem politik dan antara sistem
tersebut dengan lingkungannya.
Almond dan Powell
mendefinisikan Komunikasi Politik sebagai fungsi politik bersama-sama fungsi artikulasi, agregasi, sosialisasi dan
rekruitmen yang terdapat di dalam suatu sistem politik dan komunikasi politik
merupakan prasyarat (prerequisite) bagi berfungsinya fungsi-fungsi politik yang
lain.
Dr. Rusadi
Kartaprawira, SH – Komunikasi politik dilihat dari
kegunaannya yaitu untuk menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam
masyarakat, baik intra golongan, institusi, asosiasi, ataupun sektor kehidupan
politik pemerintah.
Beberapa
ilmuan melihat Komunikasi Politik sebagai suatu pendekatan dalam pembangunan
politik. Komunikasi Politik meletakkan basis untuk menganalisis permasalahan
yang muncul dan berkembang dalam keseluruhan proses dan perubahan politik suatu
bangsa.
Fagen, 1966
: Communicatory activity considered political by virtue of its consequences,
actual, and potential, that it has for the funcioning of political systems.
Meadow, 1980
: Political communication refers to any exchange of symbols or messages that to
a significant extent have been shaped by or have consequences for the political
system.
Maswadi Rauf melihat komunikasi politik dari dua dimensi,
yaitu komunikasi politik sebagai sebuah kegiatan politik dan sebagai kegiatan
ilmiah.
Rauf, 32 – 33
: Komunikasi sebagai kegiatan politik merupakan penyampaian pesan-pesan yang
bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain. Kegiatan ini
bersifat empirik, karena dilakukan secara nyata dalam kehidupan sosial.
Sedangkan sebagai kegiatan ilmiah, komunikasi politik adalah salah satu
kegiatan politik dalam sistem politik .
Astrid S. Soesanto
dalam buku Komunikasi Sosial di Indonesia mengangkat suatu formulasi pengertian
komunikasi politik yang hampir diwarnai kajian ilmu hukum. Hal ini tampak dari
kalimat yang diturunkan dalam formulasi pengertiannya. Menurut Astrid
komunikasi politik adalah komunikasi diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh
sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi
ini dapat mengikat semua warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama
oleh lembaga-lembaga politik”.
Roelofs
mengangkat buah pikirannya tentang komunikasi politik dalam kalimat sederhana
yang menyatakan bahwa komunikasi politik adalah pembicaraan tentang politik
atau kegiatan politik adalah berbicara.
Gabriel Almond
(1960) menyatakan bahwa komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang selalu
ada dalam setiap sistem politik. “All of the functions performed in the
political system, political socialization and recruitment, interest
articulation, interest aggregation, rule making, rule application, and rule
adjudication,are performed by means of communication.”
Miriam Budiardjo
- Komunikasi politik merupakan salah satu fungsi partai politik, yakni
menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengaturnya
sedemikian rupa – ”penggabungan kepentingan” (interest aggregation” dan
“perumusan kepentingan” (interest articulation) untuk diperjuangkan menjadi
public policy.
Apa
yang dikemukakan oleh para pakar tersebut di atas cukup untuk memberi pedoman
dalam membentuk suatu pengertian tentang apa itu politik. Format pengertian itu
semua muncul dalam visi (sisi pandang) beragam sesuai disiplin ilmu yang
melatarbelakanginya.
Tags
Psikologi Sosial