Anak
anak kami ya bu Mentri, ada bersama kasih sayang kami.
Dahulu
jika ia bermain pisau. Kami akan rampas pisau tersebut agar dengannya ia tak
melukai diri dan temannya.
Jika
dia bermain korek api , kamipun rampas agar ia tak membakar rumah kami dan
orang lain. Dan kami memberikan pengertian kepada mereka tentang bahayanya.
Jika
mereka bermain air di kolam, kami menjaganya agar tak tenggelam.
Jika
seorang menghinakannya, maka kami membelanya.
Tapi
hari ini Anda ya Bu Mentri telah menghinakan kami para orang tua dengan
membagikan kondom gratis ke muka anak anak kami.
Dan
kalimat apakah yang ingin anda katakan menyertai pembagian kondom tersebut ?
*ini
untukmu, pakaialah jika akan bercinta
*ini
untukmu pakailah jika hendak melacur
*ini
untukmu pakailah jika hendak selingkuh
*ini
untukmu jika …
Pernahkan
Anda membayangkan jika anak dan cucu cucu anda diberi barang tersebut dengan
kalimat di atas? Dan jika anda tidak marah atau tersingggung, maka memang benarlah
anda tidak punya hati.
sebab
hakikat pembagian kondom yang Anda canangkan itu adalah untuk mencegah hal
kotor akibat kelakuan kotor, lalu bagaimana mungkin anda hanya berpikir
memperbaiki satu saja dari dua hal kotor tsb?
Jika
kita ingin anak anak selamat bermain, apa anda akan memberinya pakaian astronot
lalu membiarkan dia bermain di comberan, di api, di air terjun? Bukankah yang
lebih baik adalah menjaganya dan mencegahnya mendekati hal hal berbahaya serta
memberi pengertian dan juga nutrisi nutrisi yang baik?
Dan
nutrisi nutrisi itu telah dicabut dari tempatnya, dari skolah sekolah, tak ada
lagi pelajaran agama serta adab melainkan sangat sendikit saja. Dan anda
melengkapi kerusakan yang dibuat kolega anda thd materi pendidikan di skolah
dengan kerusakan lainnya yang lebih hebat. Maaf anda tidak digaji untuk merusak
bangsa ini.
Memang
… jika dihadapan kita terdapat sebuah kolam yang besar dan dalam, maka lebih
bijak kalau kita mengajari anak anak kita untuk berenang saja ketimbang kita
harus menutup kolam yang hampir musykil dilakukan? Tetapi bagaimana jika kolam
tersebut berisi air panas mendidih atau api? Bukankah mengajaknya pergi menjauhi
bahaya itu lbh masuk akal?
Demikianlah
hakikat zina, ia akan membakar da menghanguskan segalanya, mulai dari rusaknya
ikatan keluarga, rusaknya ahlak dan rusaknya tubuh.
Mau
dibawa kemana Negara ini? Jilbab dipersulit, menikah dini dicela tapi zina
difasilitasi, seakan akan sangat sulit membedakan keduanya jenisnya, sehingga
perlu beberapa kali membuat kekeliruan keputusan?
Anda
tak perlu bermain logika mbulet dan ribet terhadap rakyat, sebab logika rakyat
itu sederhana skali. Bahwa kami ingin mendapat dukungan dalam menegakkan kebaikan
dan mencegah kerusakan. Jika anda tidak tahu apa saja itu, mari saya katakana
pada anda, :
jilbab
itu baik, pendidikan agama di skolah itu baik. Lomba cerdas cermat itu baik,
dsb..
Sedang
miss Univers itu kerusakan, korupsi itu kerusakan, sinetron caci maki itu
kerusakan, valentine itu kerusakan, miras itu kerusakan.
Tetapi
sepertinya gank anda salah dalam memerangi .
Dan
jika membedakan baik da buruk saja anda tak mampu, bagaimana bisa anda menjadi
mentri ???
Tags
Etika