Pir
adalah sebutan untuk pohon dari genus Pyrus dengan terdapat sekitar 30 spesies.
Beberapa spesies pohon pir menghasilkan buah yang enak dimakan karena
mengandung banyak air, manis dan masir.
Beberapa
spesies buah pir dan kultivarnya merupakan komoditas pertanian andalan,
misalnya:
- Pir Eropa (Pyrus L communis) yang umumnya ditanam di Eropa dan Amerika Utara.
- Pir Ya (Pyrus bretschneideri) yang dikenal sebagai Pir Shandong atau Pir Hebei.
- Pir Nashi (Pyrus pyrifolia) yang umum ditanam di Asia Timur dan dikenal dengan berbagai nama : Sand Pear, Pir Asia, Pir Jepang, Pir Korea atau Pir Taiwan.Seperti halnya buah apel, buah pir termasuk juicy fruit karena kandungan airnya yang sangat tinggi. Buah ini beratnya rata-rata 160 gram dengan panjang 18 cm dan lebar 8 cm. Bentuk buah beranekaragam, sebagian besar spesies menghasilkan buah berbentuk bulat, tetapi ada juga yang bentuknya membesar di bagian bawah dan langsing di bagian pangkal buah 6,7.
Buah
ini pun mempunyai kandungan nilai gizi yang cukup baik, diantaranya kalium,
serat pangan (dietary fiber), vitamin C, vitamin E, Provitamin A/karotenoid,
niasin, fosfor, kalsium dan tembaga6,8,11. Pir adalah salah satu buah yang
memiliki kandungan senyawa katekin9,10. Sifat antibakteri pada katekin disebabkan
oleh adanya gugus pyrigallol dan gugus galloil10. Katekin ini mampu menghambat
pembentukan plak gigi dengan cara menghambat perlekatan bakteri Streptococcus
mutans pada permukaan gigi serta mampu mendenaturasi protein sel bakteri sehingga
bakteri tersebut mati. Selain berkhasiat sebagai antibakteri, juga bersifat
sebagai antikanker. Dalam buah pir terkandung asam chlorogenic yang merupakan
turunan dari asam hydroxy cinnamic yang cenderung terkumpul pada bagian kulit
buah pir. Asam ini mengikat nitrat di dalam perut, lalu menghambat konversi
kariogenik yang sangat potensial, yaitu nitrosamin sehingga asam ini juga
berperan sebagai antioksidan yang dapat mencegah pembentukan sel kanker
.
Tags
Tanaman