Kelak
ketika usiamu semakin tua dan tanganmu tak lagi mampu menguati tubuhmu, apakah
yang paling engkau harapkan dari anakmu? Kelak ketika suaramu tak sanggup lagi
menyampaikan kehendakmu dengan suara jelas dan lantang, apakah yang paling
engkau harapkan dari anakmu? Kelak andaikata uangmu sanggup untuk menggaji 10
pembantu untuk melayanimu, tetapi layanan VIP pun tak meneduhkan hatimu, maka
apakah yang paling engkau nantikan dari anakmu? Kehadirannya? Ataukah pembantu
dan perlengkapan yang dikirimkannya untukmu? Ataukah pembantu hanya meringankan
tugasnya mengurusi rumah, sementara ia sendirilah yang mengusapmu dan menyeka
keringatmu…?
Apakah
yang paling engkau nantikan dari anak-anakmu jika pelayanan terbaik di
penerbangan first class telah hambar bagimu? Apakah yang paling engkau rindui
dari anakmu jika sahabatmu telah pergi menjauh karena mati atau karena uzur
yang tak mereka kehendaki?
Saat
kawan bicara semakin sedikit jumlahnya, apakah yang paling berharga bagimu
daripada anak-anakmu? Adakah anakmu berkenan mengusap air liur yang mengotori
mulutmu ataukah mereka akan sigap memanggilkan pembantu untuk melakukannya?
Di
saat gemerlap dunia tak mampu menarik hatimu, sementara badanmu tak lagi bugar
seperti dulu, apakah yang paling engkau harapkan terucap dari lisan anakmu? Yentang
sejumput rindu kepadamu meski hampir tiap hari bertemu ataukah ucapan yang ia
tiru darimu tentang teramat sempitnya waktu, meski sekadar untuk duduk
disampingmu di hari Minggu, padahal itu hari liburnya?
Kelak
adakah masa bagimu untuk berbincang hangat dengannya di pagi sore hari, lalu ia
ambilkan untukmu air wudhu ketika azan terdengar? Ataukah kelak ia akan fasih
mengucapkan kalimat agar engkau memahami kesibukannya, sebagaimana dulu ia
sering dengar darimu saat ia kecil?
Atas
segala harapan dan kerinduanmu tentang anak-anak disaat tuamu, apakah yang
telah engkau lakukan? Ataukah saat berharga untuk anak kita terlewat begitu
saja? Tak ada yang berkesan bagi mereka, kecuali saat bercanda dengan pembantu.
Sebab, mereka inilah yang amat terasa ketulusannya bagi anak-anak..
Anak-anak
telah terlelap tidur,. Dan aku tahu apa yang paling membekas dalam diri mereka
tentang kata dan tindakan orang tuanya… anak-anak telah terlelap… dan mataku
sembab bersebab tak mampu menjawab pertanyaanku sendiri, “Orangtua macam apakah
aku?”
Masa
kecil anak-anak itu tidak lama. Sesudah berlalu masa yang ia selalu
merindukanmu, ia akan kuat menapakkan kaki sendiri menyusuri dunia. Pada saatnya
kita akan tua, renta dan sesudah itu berpindah kea lam barzah. Maka apakah arti
masa kecil anak-anak itu bagimu?
Yogyakarta,
29 Maret 2013
Tengah malam yang sunyi,
sementara kerisauan untuk menjawab pertanyaan tentang diri sendiri sedang
bergemuruh, “ Orangtua seperti apakah aku?”
Sebuah
catatan yang tertunda.
Mohammad Fauzil Adhim-Segenggam Iman Anak Kita
Tags
Parenting