Tipe
Tatanama Tumbuhan . Untuk menghindari kekacauan dalam pemakaian nama ilmiah maka
Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (KITT) menetapkan bahwa penerapan
nama-nama takson dari tingkat suku ke bawah ditentukan berdasarkan tipe
tatanama. Suatu tipe tatanama adalah salah satu unsur penyusun takson yang
selalu dikaitkan dengan nama takson yang bersangkutan untuk selama-lamanya.
Tipe tatanama tidak perlu merupakan unsur atau spesimen atau contoh yang paling
khas daripada takson; tipe hanyalah suatu unsur yang selamanya dikaitkan dengan
nama.
Tipe
yang digunakan dalam tatanama secara umum adalah:
Holotipe (holotypus)
ialah
suatu spesimen atau unsur lain yang dipakai oleh seorang pengarang atau
ditunjuk olehnya sebagai dasar waktu pertama kali mengusulkan nama jenis baru. Selama
holotipe masih ada, penerapan nama yang bersangkutan dengannya dapat dipastikan
secara otomatis. Kalau pengarang yang mempertelakan suatu takson tidak
menentukan holotipe, atau kalau holotipe hilang maka tipe pengganti atau tipe baru
dapat ditunjuk untuk menggantikannya.
Tipe pengganti (Lectotype)
ialah
suatu spesimen atau unsur lain dari spesimen-spesimen asli (isotope atau
sintipe) yang dipilih untuk menjadi tipe tatanama, kalau holotipe tidak ditentukan
atau holotipe hilang atau hancur.
Isotipe (= Isotype)
ialah
duplikat (bagian dari suatu nomor koleksi yang dikumpulkan dalam waktu yang
sama) dari holotipe.
Sintipe (= Syntypus)
ialah
salah satu daripada beberapa spesimen atau contoh yang disebutkan pengarang
kalau holotipe tidak ditentukan, atau sslah satu daripada beberapa spesimen yang
bersama-sama ditunjuk sebagai tipe.
Tipe baru (= Neotypus)
ialah
spesimen yang dipilih untuk menjadi tipe tatanama, kalau holotipe hilang atau
rusak dan tidak mungkin untuk menunjuk tipe pengganti karena tidak adanya isotope
atau sintipe.
Nama-nama
baru yang diusulkan untuk mengganti nama-nama lain, ataupun nama-nama kombinasi
baru yang berasal dari nama-nama sebelumnya, haruslah memakai tipe-tipe tatanama
dari namanama yang lebih tua atau yang digantinya.
SATU TAKSON SATU NAMA
Salah
satu asas penting dalam Kode Tatanama yaitu kesatuan taksonomi hanya boleh
mempunyai satu nama ilmiah yang tepat, yaitu nama tertua yang sesuai dengan
peraturan-peraturan. Hal ini diadakan untuk mengatasi kemungkinan dipakainya
beberapa nama ilmiah yang berlainan untuk suatu takson yang sama (sinonim).
Sebaliknya peraturan yang sama juga perlu untuk menghindari pemakaian satu nama
ilmiah yang sama untuk beberapa taksa yang berbeda (homonim).Untuk menghindari
penggonta-gantian nama marga dan suku yang timbul sebagai akibat penerapan peraturan-peraturan
(terutama asas prioritas) secara konsekuen, maka beberapa nama diawetkan untuk
terus dipertahankan pemakaiannya, misalnya:
Palmae
= Arecacea, Graminae = Poaceae, Cruciferae = Brassicaceae,
Leguminosae
= Fabaceae, Guttiferae = Clusiaceae, Umbelliferae = Apiaceae