Sargassum
polycystum. Sargassum tersebar luas di Indonesia, tumbuh di perairan yang
terlindung maupun yang berombak besar pada habitat batu. Beberapa jenis atau
varietas dari Sargassum terdapat dalam jumlah besar di laut Sargasso. Alga di laut
ini berasal dari daerah pantai. Saat mereka patah dari induknya, mereka hanyut
ke laut lepas dan berkembang biak disana (Romimohtarto, 2009).
Morfologi
Sargassum polycystum tidak jauh berbeda dengan ciri-ciri umum Phaeophyta. Talus
silindris berduri-duri kecil merapat, holdfast membentuk cakram kecil dan di
atasnya terdapat perakaran/stolon yang rimbun berekspansi ke segala arah.
“Batang” pendek dengan percabangan utama tumbuh rimbun. Mempunyai gelembung
udara (bladder) yang umumnya soliter (berkelompok), panjangnya mencapai 7
meter,warna talus umumnya coklat (Aslan, 1991).
Sistematika tumbuhan
Divisi
: Phaeophyta
Kelas
: Phaeophyceae
Bangsa
: Fucales
Suku
: Sargassaceae
Marga
: Sargassum
Spesies
: Sargassum polycystum C. Agardh
Nama
daerah tumbuhan ini di Kepulauan Seribu adalah oseng (Aslan, 1991).
Kandungan kimia
Sargassum
polycystum mengandung alginat, vitamin C, vitamin E (α-tokoferol), mineral,
karotenoid, klorofil, florotanin, polisakarida sulfat, asamlemak, dan asam
amino (Matanjun, 2008 ; Raghavendran, 2005). Sargassum polycystum juga
mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu steroid/ triterpenoid
(Anggadiredja, 2009).
Kegunaan
Sargassum
polycystum memiliki potensial dalam penyembuhan penyakit kantung kemih, gondok,
kolesterol, digunakan sebagai kosmetik, sumber alginat, antioksidan
(Anggadiredja, 2009; Matanjun, 2008).
Tags
Tumbuhan