Morfologi
dan Taksonomi Rumput Laut. Rumput laut adalah tumbuhan tingkat rendah yang
tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tanaman ini biasanya melekat pada
substrat dan berbentuk thallus. Menurut Anggadiredja et al.(2007), secara
taksonomi alga dikelompokkan ke dalam divisio Rhodophyta. Rumput
laut adalah tumbuhan ringkas. Menurut Trainor (1978), rumput laut merupakan
kumpulan tumbuhan tidak bervaskular serta mempunyai pigmen klorofil a untuk
menjalankan proses fotosintesis. Rumput laut mempunyai struktur vegetatif yang
berbeda daripada tumbuhan tingkat tinggi. Struktur vegetatif rumput laut tidak
dapat dibedakan antara daun, batang dan akar. Struktur yang tidak dapat
dibedakan ini dikenali sebagai talus. Talus rumput laut adalah multisel dan
terdiri dari bentuk serta ukuran yang berbeda. Talus bias dibedakan menjadi dua
bentuk umum yaitu filamen dan sifon. Kedua bentuk talus ini akan bervariasi
yang akan menghasilkan bentuk talus yang lebih kompleks. Ini termasuk juga
filamen ringkas hingga kepada bentuk yang lebih besar yang dapat dibedakan
antara kepada pelekap, stip dan lamina.
Ciri
Filamen
Filamen
terdiri dari sel yang disusun serta dipisahkan oleh dinding sepunya.Filamen
dibagi menjadi dua jenis yaitu uniseriat dan multiseriat. Filamen uniseriat
adalah sel-sel yang disusun dalam satu siri manakala filamen multiseriat pula
sel-sel yang tersusun lebih daripada satu siri. Filamen diperoleh melalui proses
pembagian sel yang akan menghasilkan percabangan. Melalui proses percabangan
ini, dihasilkan empat jenis yaitu talus filamen bercabang mudah, heterotrik,
parenkima dan pseudoparenkima.
Ciri
Sifon
Ciri
sifon boleh dilihat pada alga hijau yang mana pembesaran berlaku pada jasad
tanpa menghasilkan dinding pemisah (septum) untuk membentuk jasad multinukleus.
Sebaliknya, septum ini hanya didapati ketika pembentukan organ pembiakan.
Contoh alga yang mempunyai ciri sifon ialah divisi Siphonales seperti Caulerpa
dan Codium.
Pembiakan Rumput Laut
Rumput
laut pada umumnya membiak dengan cara menghasilkan spora mikroskopik yang
dihasilkan oleh organ pembiakan yang jelas serta nyata. Struktur organ
pembiakan ini membantu di dalam pengelompokan spesimen kerana ia boleh dilihat
dengan mata kasar. Sel pembiakan yang dihasilkan oleh organ pembiakan ini
subur. Corak pembiakan bagi sesuatu kumpulan rumput laut penting dalam kajian
taksonomi.
Rumput
laut melakukan pembiakan dengan cara seksual ataupun aseksual. Pembiakan
sebagian rumput laut adalah kompleks. Pembiakan akan membenarkan populasi
rumput laut yang baru tersebar ke kawasan baru dan ini akan mengurangkan
tekanan di kawasan lama yang padat. Ini akan memudahkan rumput laut tersebut
menyesuaikan diri terhadap daerah yang sentiasa berubah.
Pembiakan
Seksual
Di
dalam pembiakan seksual, dua individu rumput laut yang berbeda akan membebaskan
dua gamet masing-masing. Gamet-gamet ini akan membentuk generasi baru yang
mengandungi sifat genetik daripada kedua induk. Gamet-gamet yang dihasilkan
untuk pembiakan terdiri dari berbagai ciri. Isogami merupakan pencampuran dua
gamet yang serupa dari segi ukuran dan bentuk. Jika kedua gamet berbeda dari
segi bentuk dan ukuran yaitu pencampuran di antara ovum besar dan sperma kecil
yang bergerak maka pencampuran disebut sebagai oogami.
Pembiakan
Aseksual
Bagi
kebanyakan spesies rumput laut, cara pembiakan aseksual lebih kerap berlaku
daripada pembiakan seksual (Morris, 1967). Sebagian kecil daritalus yaitu
serpihan talus boleh berkembang membentuk individu baru. Terdapat rumput laut
yang menghasilkan berbagai jenis spora untuk pembiakan. Spora-spora ini
mempunyai rintangan yang tinggi terhadap keadaan yang menyebabkan ia mampu
tersebar jauh daripada induk asal dan berkecambah di kawasan baru tersebut
(Fritsch, 1935). Ciri-ciri yang terdapat pada spora menyebabkan ia mempunyai
daya tahan yang tinggi yaitu wujud dinding rintang yang berfungsi untuk
melindungi spora. Sebagian spora mempunyai flagelum untuk pergerakan dan dikenali
sebagai zoospora. Bagi spora yang tidak mempunyai flagelum dikenal sebagai
aplanospora.
Habitat Rumput Laut.
Habitat
rumpai laut adalah di sekitar pantai, di perairan laut serta di dalam laut. Ini
termasuk juga kawasan yang berpasir, berbatu karang, berlumpur dan juga
terdapat pada kulit kerang, pada kayu, pukat serta tumbuh atas rumputi laut
lain sebagai epifit (Trainor, 1978). Substrat adalah tempat untuk rumput laut
melekat daripada dihanyutkan oleh arus serta ombak yang kuat. Substrat terdiri dari
benda hidup atau bukan hidup bergantung kepada jenis pelekap rumput laut.
Contoh substrat ialah batu karang, tumbuhan laut, hewan laut atau dasar laut
seperti lumpur dan pasir. Menurut Setchell (1926), rumput laut boleh tumbuh di
atas batu (epilit), di dalam batu (endolit), di atas tumbuhan (epifit), di
dalam tumbuhan (endofit), di atas hewan (epizoik), di dalam hewan (endozoik)
atau di atas lumpur (pelopil). Taburan rumput laut di sesuatu habitat
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Di antara faktor-faktor tersebut ialah
cahaya, suhu, saliniti, interaksi di antara hewan dan tumbuhan serta ombak dan
arus (Trainor, 1997).
Alga berdasarkan
kandungan pigmennya dibagi kedalam empat kelas, yaitu sebagai berikut:- Chlorophyceae (ganggang hijau) yakni makro alga yang didominasi oleh zat warna hijau daun (klorofil)
- Cyanophyceae (ganggang biru-hijau) yakni makro alga yang didominasi zat warna biru sampai kehijauan (fikosianin)
- Phaeophyceae (ganggang cokelat) yakni makro alga yang didominasi zat warna coklat atau pirang. Alga kelas ini dapat menghasilkan alginat.
- Rhodophyceae (ganggang merah) yakni makro alga yang didominasi zat warna merah, ungu, lembayung (fikoeritrin). Rhodophyceae lebih banyak dibudidayakan karena dapat menghasilkan karaginan dan agar.
Rumput
laut dapat digunakan sebagai sumber karagin, agar-agar dan alginat.Karaginofit
adalah rumput laut yang mengandung bahan utama polisakarida karagin, agarofit
adalah rumput laut yang mengandung bahan utama polisakarida agar-agar keduanya
merupakan rumput laut merah (Rhodophyceae). Alginofitadalah rumput laut coklat
(Phaeophyceae) yang mengandung bahan utama polisakarid alginat. Rumput laut
yang mengandung karaginan adalah dari margaEucheuma. Karaginan ada tiga macam,
yaitu iota karaginan dikenal dengan tipe spinosum, kappa karaginan dikenal
dengan tipe cottonii dan lambda karaginan.
Klasifikasi
rumput laut Kappaphycus alvarezii menurut Anggadiredja et al.(2007) adalah
sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Rhodophyta
Kelas
: Rhodophyceae
Ordo:
Gigartinales
Famili:
Solieraceae
Genus
: Eucheuma
Spesies
: Eucheuma cottonii atau Kappaphycus
alvarezii
Menurut
Anggadiredja et al.(2007), ciri-ciri Kappaphycus alvarezii yaitu sebagai
berikut:
- Memiliki warna hijau terang, hijau olive, dan coklat kemerahan.
- Berbentuk silindris, permukaan licin, menyerupai tulang rawan cartilageneus)
- Percabangan berujung runcing atau tumpul
- Memiliki nodulus atau tonjolan-tonjolan
- Memiliki tulang lunak untuk melindungi gametangia
- Percabangan bersifat alternatus,tidak teratur, serta dapat bersifat dichotomus (percabangan dua-dua) atau trichotomus (sistem percabangan tiga-tiga)
Tags
Tumbuhan