Ada
beberapa Klasifikasi, Morfologi dan Anatomi Reptil. Kata Reptilia berasal dari
kata reptum yang berarti melata. Reptilia merupakan kelompok hewan darat
pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan peru-paru. Ciri umum kelas ini
yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh
kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada
beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan
pergantian kulit baik secara total yaitu pada anggota Sub-ordo Ophidia dan
pengelupasan sebagian pada anggota Sub-ordo Lacertilia. Sedangkan pada Ordo
Chelonia dan Crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami pergantian atau
pengelupasan.
Reptil
adalah hewan vertebrata berdarah dingin (ektotermal) yang bernafas dengan
paru-paru. Hewan ektotermal adalah hewan yang memerlukan sumber panas eksternal
untuk melakukan kegiatan metabolismenya, hal itulah yang menyebabkan reptil
sering dijumpai berjemur di tempat-tempat yang terkena sinarmatahari. Sebagian
besar reptil memiliki kulit bersisik yang tidak saling terpisah, dengan warna
kulit beragam dari menyerupai lingkungannya hingga berwarna khas. Semua reptil
tidak memiliki telinga eksternal (Halliday Adler 2000).
Terdapat
beberapa ordo dan sub ordo dari kelas reptilia yang tersebar di seluruh dunia
kecuali daerah kutub. Indonesia memiliki tiga dari keempat ordotersebut yaitu
Ordo Testudinata, Crocodylia dan Squamata. Sedangkan Tuarata merupakan reptil
primitif yang terdiri dari satu jenis dan hanya terdapat di Selandia Baru
(Srinivasan 2008). Ukuran reptil sangat beragam mulai kurang dari 3 cm dan
beberapa jenis dapat mencapai 10 meter atau lebih. Reptil mempunyai berbagai
macam strategi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Seperti kura-kura
dengan cangkang di tubuhnya, ular dengan tubuh yang panjang, kadal dengan tubuh
kecil dan lincah, buaya dengan tubuh besar dan rahang yang kuat. Sedangkan
organ-organ dalam reptil tidak jauh berbeda dengan vertebrata lainnya(Halliday
dan Adler 2000).
Hampir
semua reptil adalah ovipar atau bertelur, dan sebagian lagi ovovivipar. Proses
pembuahan sel telur oleh sperma pada reptil terjadi secara internal. Reptil
betina meninggalkan telurnya yang bercangkang dan disembunyikan dalam lubang
buatan atau di bawah lapisan tanah atau serasah untuk ditetaskan. Suhu inkubasi
berbeda pada setiap jenis (Halliday Adler 2000).
Reptil
mempunyai dua pola aktivitas yaitu aktif di siang hari (diurnal) dan aktif di
malam hari (nokturnal). Oleh karena itu waktu yang dianggap paling tepat untuk
pencarian adalah waktu peralihan antara siang dan malam yaitu pagi antara 4pukul
05.00-11.00 dan malam hari pukul 18.00 atau satu jam setelah gelap sampai pukul
22.00 (Mistar 2008).
Reptil
mencari mangsa menggunakan lidahnya yang dapat mendeteksi partikel-partikel
kimia di udara. Beberapa jenis reptil memiliki sensor panas untuk mendeteksi
keberadaan mangsa. Sebagian besar jenis ular membunuh mangsa dengan melilitnya
dan beberapa jenis lainnya mengeluarkan bisa dari taringnya yang melumpuhkan
mangsa (Halliday dan Adler 2000). Semua reptil karnivora kecuali Penyu hijau
dan Iguana. Mangsa dari jenis-jenis reptil berupa serangga, ikan, telur,
mamalia, unggas, dan reptil lainnya (Mattison 2005). Ular-ular yang berukuran
kecil memakan kadal dan cicak. Sedangkan ular yang berukuran lebih besar
memakan unggas dan mamalia kecil. Populasi dari predator dipengaruhioleh
kondisi habitat dan populasi satwa mangsanya (Fata 2011). Masing-masing jenis
reptil tersebut merupakan mata rantai penting dalam mempertahankan keseimbangannya
di alam (Srinivasan 2008).
Tubuh reptilia terdiri dari
3 bagian yaitu: kepala, leher, badan dan ekor.
- Pada bagian kepala berbentuk seperti piramid; dan terdapat mulut, 1 pasang mata, dan telinga luar.
- Pada bagian leher panjang dan berlanjut dengan badan, bagian leher ini hanya ditandai oleh adanya lekukan saja.
- Pada bagian badan terdapat 2 pasang alat gerak, yaitu bagian anterior dan posterior.
- Pada bagian ekor yang berbentuk silindris, pada kadal panjangnya lebih kurang 2,5 kali panjang badan ditambah kepala.
Sistem kerangka,
pada reptilia dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu endoskeleton dan
eksoskeleton. Endoskeleton terdiri dari skeleton aksial dan apendikular.
Skeleton aksial terdiri dari tengkorak, kolumna vertebralis, sternum, dan
rusuk. Sedangkan skeleton apendikular terdiri dari gelang bahu, alat gerak
bagian anterior (humerus, radius dan ulna, karpal dan falang, dan pada ujung
akhir terdapat cakar). Pada bagian posterior terdiri dari femur, tibia dan fibula,
tarsal dan metatarsal (terdapat pada bagian proksimal), juga terdapat falang
dan berakhir dengan cakar.
Sistem otot, sangat banyak
macamnya karena diperlukan untuk pergerakan di darat dan di air. Otot yang
terdapat pada bagian kepala, leher, dan alat gerak sangat berbeda.
Sistem pencernaan makanan,
terdiri dari alat pencernaan makanan terdiri dari mulut, rongga mulut, faring,
esofagus, lambung, usus kecil, dan usus besar. Sedangkan kelenjar pencernaan
terdiri dari kelenjar lambung, hati, pankreas, dan kelenjar usus.
Sistem pernafasan,
terdiri dari saluran masuk udara dan alat pernafasan. Saluran masuk udara
terdiri dari nostril, nares internal, glotis, laring, trakea, bronkhi pendek
yang merupakan kelanjutan trakhea. Sedangkan alat pernafasannya adalah paru-paru.
Sistem peredaran darah,
terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri dari sinus venosus
yang kecil, 2 atrium dan 2 ventrikel. Ventrikel pada buaya telah terpisah
secara sempurna menjadi 2 bagian, akan tetapi pada bagian dasar arcus aorta
terdapat foramen panizae. Fungsi dari foramen ini dipakai pada saat reptilia
berenang di air. Sedangkan pada reptilia lain tidak ada pemisahnya.
Sistem Pengeluaran,
alat pengeluaran pada reptilia berupa sepasang ginjal bentuknya pipih, terletak
pada bagian dorsal posterior rongga tubuh. Urin yang dihasilkan disalurkan
melalui ureter dan selanjutnya dikeluarkan melalui kloaka.
Sistem Perkembangbiakan,
pada hewan jantan terdiri dari testes dengan saluran yaitu vas defferens yang
bermuara pada kloaka. Penis terletak pada ventral dasar dari kloaka. Sedangkan
pada hewan betina terdiri dari 1 pasang ovarium dengan salurannya yaitu oviduk
yang bermuara pada kloaka. Telur yangsudah masak sebelum masuk ke oviduk
melalui corong yang terdapat pada pangkal oviduk. Telur yang sudah dibuahi di
oviduk, sebelum diletakkan diselubungi albumen terlebih dahulu. Sistem syaraf,
terdiri dari otak dan sistem syaraf tepi.
otak, bagian-bagiannya terdiri dari:
- dua buah bulbus olfaktorius yang panjang dan keduanya dihubungkan dengan tractus opticus ke hemisfere.
- Hemisfere serebral
- Dua buah lobus optikus yang berbentuk oval, terletak di sebelah belakang hemisfer serebral
- Traktus optikus dan syaraf optik, terletak di ventral hemisfere
- Serebelum, berbentuk seperti buh pir terletak di belakang lobus optikus.
- Medula oblobgata, terletak di ventro lateral serebelum, berdekatan dengan tali saraf spinal, yang selanjutnya dilanjutkan dengan
- Infundibulum
- Hipofisis.
Sistem syaraf tepi, terdiri dari
- 12 pasang saraf kranial
- Saraf kranial berpasangan terdapat pada setiap ruas tubuh
Organ Sensorik, terdiri dari:
- kuncup perasa pada lidah
- organ olfaktorius terdapat pada hidung
- mata, memiliki kelenjar lakrimal yang berfungsi untuk melindungi kornea atau lensa dari kekeringan ketika berada di darat. Pada mata juga terdapat membran niktitan yang berfungsi untuk melindungi mata pada saat berenang di air, membran ini terletak di sudut anterior mata.
- Telinga, memiliki lubang pendengar luar dengan membran timpani pada bagian dalamnya, dilanjutkan dengan telinga tengah dan telinga dalam. Bagian telinga dalam dengan rongga mulut terdapat saluran penghubung yang disebut saluran eustacheus
Ciri dari Hewan Reptil
Ciri Khas
Reptilia
adalah kelompok hewan darat yang sebenarnya karena mereka bernapas dengan
paru-paru sepanjang hidupnya. Sebagai hewan darat yang hidup di lingkungan
kering, kulitnya memiliki lapisan bahan tanduk yang tebal. Lapisan ini
mengalami modifikasi menjadi sisik-sisik. Kulit sedikit sekali mengandung
kelenjar kulit. Ada di antaranya yang selain mempunyai sisik epidermis juga
mempunyai sisik dermis,misalnya buaya. Pada anggota Lacertilia pengelupasan
kulit terjadi sedikit demi sedikit, sedangkan pada ular terjadi sekaligus.
Reptil termasuk Tetrapoda sehingga memiliki 4 buah tungkai atau kaki, tetapi
adapula di antara anggota-anggotanya yang tungkainya mereduksi atau menghilang
sama sekali.Menghilangnya tungkai-tungkai itu merupakan ciri sekunder, atau
wujud adaptasi terhadap lingkungan. Hewan reptil berkloaka dengan celah
berbentuk transversal atau longitudinal. Sebagai hewan darat reptiltelah
memiliki langit-langit sekunder, dan pada buaya perkembangannya telah sempurna.
Semua reptilbergigi kecuali kura-kura. Perlekatan gigi-gigi itu ada yang
acrodont, pleurodont, thecodont. Pada anggota Lacertilia, lidah berkembang baik
dan dapat digunakan sebagai ciri penting untuk klasifikasi. Alat pendengar, ada
yang dilengkapi dengan telinga luar dan ada yang tidak. Mata ada yang
berkelopak dan dapat bergerak, ada pula yang kelopaknya tidak dapat bergerak
serta berubah menjadi bangunan transparan. Reptil jantan memiliki alat kelamin
luar berupa sebuah penis atau satu pasang hemipenis.Embrio memiliki gigi telur
untuk merobek cangkang telur pada waktu menetas. Klasifikasi reptil, pada
awalnya didasarkan atas arsitektur tengkoraknya. Formulasi ini dikemukakan oleh
Osborn tahun 1903,yaitu ditunjukkan dengan adanya ciri-ciri tengkorak: anapsid,
diapsid, synapsid (parapsid). Sekarang klasifikasi reptil tersebut telah banyak
berubah, dan dibagi menjadi 4 ordo: Testudinata, Rhynchocephalia,Squamata dan
Crocodilia. Reptil memiliki sejumlah ciri khusus, misalnya: tubuh mereka yang
tertutupi oleh strukturyang disebut "sisik". Mereka adalah hewan
berdarah dingin, yang berarti mereka tidak dapat menghasilkan panas tubuh
sendiri. Itulah sebabnya mengapa mereka membutuhkan sinarmatahari langsung
untuk menghangatkan tubuh. Mereka berkembang biak dengan carabertelur.
Ciri Umum
Reptilia
merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan
paru-paru. Ciri-ciri hewan reptilia adalah seperti berikut :
- Kulit bersisik kering
- Bernafas dengan paru-paru.
- Biasanya bertelur dan telur bercangkang keras.
- Beberapa reptilia mempunyai empat kaki dan beberapa lagi tidak berkaki.
- Berdarah dingin (suhu badan berubah mengikut suhu persekitaran). Karena reptilia berdarah dingin, maka mereka tidak dapat mengontrol suhu badan mereka. Hewan reptilia mempunyai kulit yang bersisik yang terdiri dari selaput bertulang atau bergading, mempunyai kaki yang pendek atau tidak mempunyai kaki langsung. Kebanyakan reptilia bertelur (oviparous), walaupun beberapa adalah (ovoviviparous), menyimpan telur di dalam perut induknya sampai menetas. Telur reptilia mempunyai kuning telur berzat dan kulit telur yang kuat seperti kulit. Telur dieramkan di dalam sarang yang berbentuk seperti gua atau lubang yang tertutup dedaunan seperti buaya atau ular, maupun dalam tanah seperti penyu. Reptilia tidak mempunyai tingkat larva, seperti amphibia. Telur reptilia juga mempunyai kulit yang kuat dan tidak diselaputi gel. Terdapat 5000-6000 spesies reptilia dalam empat ordo dan tiga sub-kelas.
Ciri- ciri lain dari Reptilia:
Penutup tubuh
- tubuh ditutupi kulit yang kering, keras, dan bersisik
- pada kura-kura rangkanya mengalami modifikasi menjadi karapaks (perisai punggung dan plastron (perisai perut) yag tersusun dari protein keratin
Anggota tubuh
- bergerak dengan cara melata
- ular tidak mempunyai tungkai
- buaya, kura-kura dan cicak mempunyai dua pasang tungkai
- tungkai cecak tersusun secara pararel untuk memudahkan menempel dan merambat di dinding
Perkembangbiakan
- pembuahan terjadi di dalam tubuh (fertilisaasi internal)
- telur yang sudah dibuahi dikeluarkan dari tubuh betina dan berkembang di alam bebas (ovipar)
- ada juga telur yang berada di tubuh induknya hingga menetas (ovovivipar)
Kelas reptilia dibagai
menjadi 4 ordo, yaitu
- Rhyncocephalia (contohnya: Tuatara)
- Testudinata / Chelonia (contohnya: Penyu, Kura-kura, dan Bulus)
- Squamata (Contohnya: Serpentes, Lacertilia, dan Amphisbaena)
- Crocodilia (contohnya: Buaya, Aligator, Senyulong, dan Caiman).
Klasifikasi Reptilia terdiri
dari 4 sub kelas yaitu:
- Anapsida,
- Parapsida,
- Diapsida, dan
- Sinapsida.
Habitat dan penyebaran
Reptil
dapat ditemukan di air dan darat, habitat reptil antara lain sungaisungai besar
maupun kecil, kolam-kolam kecil, kubangan hewan, kayu lapuk, dan akar banir
yang terakumulasi dengan serasah daun (Mistar 2008). Reptil mempunyai daerah
penyebaran yang sangat luas di dunia, menempati semua benua kecuali Antartika,
dapat dijumpai dari laut, sungai, darat, tepi hutan, dataran rendah sampai
pegunungan, namun bukan berarti setiap jenis reptil dapat dijumpai di semua
tempat. Beberapa jenis reptil memiliki daerah penyebaran yang sempit dan
terbatas, kadang hanya dijumpai pada tipe habitat spesifik, sehingga jenis-jenis
yang mempunyai habitat spesifik sangat baik digunakan sebagai jenis indikator
terjadinya perubahan lingkungan (Mistar 2008).
Cox
(1998) menjelaskan bahwa penyebaran reptil dipengaruhi olehbeberapa faktor
seperti tipe vegetasi, ketinggian, iklim, batas alam seperti laut, dan habitat
mikro. Ketergantungan hidup reptil terhadap faktor di atas menyebabkan
penyebaran reptil terbatas dan spesifik sesuai daya dukung habitat dan
penyesuaian hidup dari jenis itu sendiri. Pola vegetasi dari suatu wilayah terus
berubah seiring berkembangnya zaman. Wilayah yang terdegradasi menyebabkan
habitat dari reptil berkurang. Halliday dan Adler (2000) menyatakan penyebaran
dan keanekaragaman reptil di dunia dipengaruhi oleh jumlah cahaya matahari,
ketinggian dan tipe habitat pada daerah tersebut.
Beberapa
jenis reptilia dari sub bangsa Lacertilia sebagian yang berasosiasi dengan
lingkungan manusia di sekitar kebun yang tidak monokultur dan sebagian lagi
penghuni hutan sekunder. Ordo Testudinata dan Crocodylia hampir tidak ada yang
hidup berasosiasi dengan manusia. Sedangkan Sub ordoular paling banyak variasinya
(Mistar 2008).
Penggolongan
reptil berdasarkan tempat yang umum ditemukan adalah:
- akuatik: kelompok hewan yang sepanjang hidupnya di perairan,
- Arboreal: kelompok hewan yang sepanjang hidupnya di atas pohon,
- Terrestrial: kelompok yang sepanjang hidupnya di atas permukaan tanah, dan
- Fossorial: hewan yang hidup dalam lubang-lubang tanah (Mistar 2008)..
Manfaat untuk manusia
Beberapa jenis ular dan buaya berguna bagi manusia karena:
Beberapa jenis ular dan buaya berguna bagi manusia karena:
- memangsa golongan hewan rodentia dan serangga yang mengganggu (hama).
- Kulitnya bisa dimanfaatkan untuk pembuatan tas, sepatu, ikat pinggang dan hiasan lainnya.
- Kulit keras dari kura-kura/penyu juga dimanfaatka untuk sisir dan macam hiasan yang lain (sendok, dsb)
- Daging dan telurnya di negara-negara tertentu dipakai untuk konsumsi makanan manusia.
Tags
Zoologi Vertebrata