Keberadaan
senyawa antioksidan dalam suatu bahan dapat diketahui melalui uji aktivitas
antioksidan. Terdapat berbagai metode pengukuran aktivitas antioksidan. Pada
prisipnya metode-metode tersebut digunakan untuk mengevaluasi adanya aktivitas
penghambatan proses oksidasi oleh senyawa antioksidan yang terdapat dalam bahan
pangan atau contoh ekstrak bahan alam (Setyaningsih 2003).
Salah satu
metode yang umum digunakan yaitu dengan menggunakan radikal bebas stabil
diphenilpycrylhydrazil (DPPH). Metode ini, larutan DPPH yang berperan sebagai
radikal bebas akan bereaksi dengan senyawa antioksidan,sehingga DPPH akan
berubah menjadi diphenilpycrilhydrazine yang bersifat nonradikal yang tidak
barbahaya. Meningkatnya jumlah diphenilpycrilhydrazine akan ditandai dengan
berubahnya warna ungu pada larutan menjadi warna kuning pucat (Molyneux 2004).
Hasil dari
metode DPPH umumnya dibuat dalam bentuk IC50 (Inhibitor Concentration 50), yang
didefinisikan sebagai konsentrasi larutan substrat atau sampel yang akan
menyebabkan tereduksi aktivitas DPPH sebesar 50%. Semakin besar aktivitas
antioksidan maka nilai IC50 akan semakin kecil. Molyneux (2004) menyatakan
bahwa .Suatu senyawa antioksidan dinyatakan baik jika nilai IC50-nya
semakin kecil.
Tags
Gizi dan Nutrisi