Sesungguhnya
tujuan rehabilitasi jiwa adalah untuk membina jiwa/mental seseorang ke arah
sesuai dengan ajaran agama.
Tujuan
Rehabilitasi tersebut dapat dijabarkan secara operasional, yaitu:
- Terwujudnya sikap masyarakat yang konstruktif memperkuat ketaqwaan dan amal keagamaan di dalam masyarakat.
- Responsif terhadap gagasan-gagasan pembinaan/rehabilitasi
- Mempertahankan masyarakat dan mengamalkan pancasila dan UUD 1945
- Memperkuat komitmen (keterikatan)bangsa Indonesia, mengikis habis sebab-sebab dan kemungkinan, timbul serta berkembangnya ateisme, komunisme, kemusyrikan dan kesesatan masyarakat.
- Menimbulkan sikap mental yang didasari oleh rahman dan rahim Allah, pergaulan yang rukun dan serasi, baik antar golongan, suku, maupun antar agama.
- Mengembangkan generasi muda yang sehat, cakap, terampil, ,dan taqwa terhadap Tuhan YME.
Dari
tujuan hidup manusia menurut syari’at Islam. Yaitu untuk mengabdi kepada Allah
SWT dalam memperoleh kebahagiaan di duia maupun di akhirat.
Al-
Qur’an Al Bayyinah,5
Artinya:
“Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
dengan lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan Zakat”.(Q.S.
Al-Bayyinah ayat: 5)
Al-Qur’an
AL Baqarah, 201
Artinya:
”Dan diantara mereka ada yang mendo’a: Ya
Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan peliharalah kami
dari siksa neraka.”(Q.S. Al-Baqarah ayat: 201) 1
Disamping
itu rehabilitasi ini juga dimaksudkan bagi terwujudnya keseimbangan jasmani dan
rohani, material spiritual, atau yang lebih luas sama dengan dunia dan akhirat.
Pembangunan manusia seutuhnya merupakan realisasi dan keseimbangan tersebut,
perangkat dasar keseimbangan diatur dalam Al-Qur’an Al Qoshosh, 77 2
Artinya:
”Dan carilah pada apa yang telah di anugrahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan)negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaan dari
(kenikmatan) duniawi.” (Q.S. Al-Qoshosh ayat: 77)
Dari
semua pernyataan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan agama dalam
kehidupan sehari-hari dapat membentengi orang dari kejatuhan kepada gangguan
jiwa dan dapat pula mengembalikan kesehatan jiwa bagi orang yang gelisah.
Semakin dekat seseorang dengan Tuhan dan semakin banyak ibadah akan semakin tentramlah
jiwanya serta semakin mampu menghadapi kekecewaan dan kesukaran-kesukaran dalam
hidup, sebaliknya jika semakin jauh seseorang dari agama maka akan susah
baginya untuk mencari ketenteraman batin 3
Referensi:
1
Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an,
Al-Qur'an Dan Terjemahnya, CV. Asy-Syifa', Semarang, 1992, hlm. 49
2
Ibid, hlm. 623
3
Zakiyah Daradjat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, Gunung Agung, Jakarta, 2001,
hlm. 72
Tags
Narkoba