Tujuan pengendalian persediaan sangat
penting. Suatu pengendalian yang dijalankan oleh suatu perusahaan sudah tentu mempunyai
tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian persediaan yang dijalankan karena
terdapatnya keseimbangan antara kerugian-kerugian serta penghematan dengan
adanya suatu tingkat persediaan tertentu, dan besarnya biaya dan modal yang
dibutuhkan untuk mengadakan persediaan tersebut.
Tujuan
pengendalian persediaan menurut Sofjan Assauri sebagai berikut:
- Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi.
- Menjaga agar pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau berlebih-lebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar.
- Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat biaya pemesanan menjadi besar (2004).
Tujuan
pengendalian persediaan
adalah meminimalkan total biaya persediaan. Keputusan penting yang harus dibuat
adalah besarnya kuantitas ekonomis setiap order yang disebut Economic Order Quantity (EOQ). Untuk
pengambilan keputusan penentuan besarnya jumlah persediaan, biaya-biaya
variabel yang harus dipertimbangkan sebagai berikut:
- Biaya penyimpanan (Holding costs atau carrying costs) yaitu terdiri dari biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan.
- Biaya pemesanan atau pembelian (ordering costs atau procurement cost).
- Biaya penyiapan (manufacturing) atau set-up cost.
- Biaya kehabisan atau kekurangan bahan (shortage costs), adalah biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat
disimpulkan bahwa tujuan pengendalian persediaan adalah untuk memperoleh
kualitas dan jumlah yang tepat dari bahan-bahan yang tersedia pada waktu yang
dibutuhkan dengan biaya-biaya yang minimum untuk keuntungan atau kepentingan
perusahaan.
Tags
Ekonomi