Tujuan panti asuhan sangat mulia. Melakukan
suatu kegiatan itu merupakan proses untuk mencapai suatu tujuan yang mana telah
ditetapkan sebagaimana kegiatan sosial lembaga panti asuhan. Telah di tetapkan
dalam GBHN bahwa tujuan pembangunan adalah untuk mewujudkan masyarakatadil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Yang mana hakekat pembangunan itu
sendiri meliputi pembangunan materiil dan spiritual yang merata lahir dan
batin.
Tujuan pembangunan sebagaimana yang telah
ditetapkan itu tidak mungkin dapat tercapai tanpa partisipasi aktif masyarakat
secara keseluruhan. Akan tetapi dalam kenyataannya di masyarakat masih banyak dijumpai
anak-anak terlantar dalam jumlah yang cukup besar, yang mana tidak mempunyai
kesempatan yang cukup untuk tumbuh dan berkembang secara wajar, sehingga di
belakang hari dikhawatirkan tidak akan mampu berpartisipasi dalam pembangunan.
Olehsebab itu, pemerintah Daerah menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan
sosial terhadap anak terlantar itu berdasarkan pada UUD 1945 pasal 34, yang
juga diatur dalam UU RI No. 6 Tahun 1974 tentang ketentuan pokok kesejahteraan.
Karena panti asuhan merupakan lembaga
kesejahteraan sosial dan bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan fisik,
mental, sosial pada anak asuh, sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat
dan memadai bagi perkembangan kepribadian mereka sesuai dengan yang diharapkan.
Maka tujuan panti asuhan adalah:
"
Memberikan pelayanan berdasarkan profesi pekerjaan sosial kepada anak asuhnya dengan
cara membantu dan membimbing mereka ke arah perkembangan pribadi yang wajar
serta kemampuan ketrampilan kerja sehingga mereka menjadi anggota masyarakat
yang tepat hidup layak dan penuh tanggung jawab baik terhadap dirinya, keluarga
maupun masyarakat ".
Dalam Al-Qur'an Allah berfirman dalam surat An-Nisaa' ayat 36:"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidakmenyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri".
Dalam Al-Qur'an Allah berfirman dalam surat An-Nisaa' ayat 36:"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidakmenyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri".
Juga
dalam surat An-Nisa' ayat 9:
"Dan hendaklah takut
kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka
anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.
oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar."
Tags
Dinamika Sosial