Teori Struktur modal menjelaskan apakah ada
pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan, kalau keputusan
investasi dipegang konstan. Dengan kata lain seandainya perusahaan mengganti sebagian
modal sendiri dengan hutang atau sebaliknya apakah harga saham akan berubah
apabila perusahaan tidak merubah keputusan-keputusan keuangan lainnya.
Menurut
Husnan (2000), teori struktur modal terdiri dari:
- Balancing theories
- Pecking Order Theories
- Teori Pendekatan Tradisional (Traditional Approach Theories)
- Teori Pendekatan Modigliani dan Miller.
Balancing Theories
Balancing Theories merupakan suatu kebijakan
ditempuh oleh perusahaan untuk mencari dana tambahan dengan cara mencari pinjaman
baik ke perbankan atau juga dengan menerbitkan obligasi (bonds). Obligasi
(bonds) adalah surat berharga (commercial papper) yang mencantumkan nilai
nominal, tingkat suku bunga, dan jangka waktu dimana itu dikeluarkan baik oleh
perusahaan untuk kemudian dijual ke publik.
Pecking Order Theory
Pecking Order Theories merupakan suatu
kebijakan yang ditempuh oleh suatu perusahaan untuk mencari tambahan dana
dengan cara menjual aset yang dimilikinya. Seperti menjual gedung (build),
tanah (land), peralatan (inventory) yang dimilikinya dan aset-aset lainnya, termasuk
dengan menerbitkan dan menjual saham di pasar modal (capital market) dan dana
yang berasal dari laba ditahan (retained earnings). Pada kebijakan pecking
order theories perusahaan melakukan kebijakan dengan cara mengurangi
kepemilikan asset yang dimilikinya karena dilakukan kebijakan penjualan.
Teori Pendekatan Tradisional
(Traditional Approach Theories)
Pendekatan Tradisional akan adanya struktur
modal yang optimal. Perubahan struktur modal dalam pasar modal yang sempurna
dan tidak ada pajak dapat merubah nilai perusahaan. Artinya Struktur Modal mempunyai
pengaruh terhadap Nilai Perusahaan, dimana Struktur Modal dapat berubah-ubah
agar bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal.
Pedekatan tradisional berpendapat bahwa dalam
pasar modal yang sempurna dan tidak ada pajak, nilai perusahaan bisa di rubah
dengan cara merubah struktur modalnya.
Teori Pendekatan Modigliani
dan Miller
Teori Modigliani dan Miller menunjukan bahwa
penggunaan hutang akan selalu lebih menuntungkan apabila dibandingkan dengan penggunaan
modal sendiri. Hal ini disebabakan oleh sifat tax deductibility of interest
payment. Sebagai akibatnya, apabila pasar modal sempurna dan ada pajak, maka
strutur modal terbaik adalah struktur modal yang menggunakan hutang yang
sebesar-besarnya. Struktur Modal tidak mempengaruhi Perusahaan. Dalam hal ini
telah dimasukkan faktor pajak. Sehingga nilai Perusahaan dengan hutang lebih
tinggi dibandingkan dengan nilai perusahan tanpa hutang, Kenaikan tersebut
dikarenakan adanya penghematan pajak.
Teori struktur modal menurut Sugiarto (2009)
terdiri dari teori asimetri informasi dan signaling. Teori ini terdapat pihak-pihak
yang berkaitan dengan perusahaan tidak mempunyai informasi yang sama mengenai
prospek dan resiko perusahaan.
Teori
Asimetri dan Signaling terdiri dari:
Asimetri
Informasi
Teori
ini ada asimetri informasi antara manajer dengan pihak luar. Manajer mempunyai
informasi yang lebih lengkap mengenai kondisi perusahaan dibandingkan pihak
luar.
Signaling
Teori
Signaling (teori pemberian syarat) didasarkan pada ide bahwa manajer yang
memiliki informasi bagus tentang perusahaan berupaya menyampaikan informasi
tersebut kepada investor luar agar harga saham perusahaan meningkat. Sinyal
menurut literatur keuangan adalah tindakan yang akan membebani perusahaan
pemberi sinyal suatu biaya yang besar (deadweight costs) untuk dapat membuat
orang luar yang kurang informasi menjadi percaya terhadap apa yang disampaikan.
Tags
Akuntansi