Ada beberapa teori
persaingan pasar. Mengetahui pesaing adalah sangat penting bagi perencanaan
pemasaran yang efektif. Perusahaan harus terus membandingkan produk, harga, dan
saluran promosinya dengan pesaing terdekatnya. Dengan cara inilah perusahaan dapat
menentukan bidang dimana perusahaan memiliki keuntungan dan kelemahan
kompetitif, perusahaan dapat menentukan dan menggunankan serangan yang tepat
terhadap pesaingnya dan juga menyiapkan pertahanan yang tepat terhadap serangan
pesaing.
Kita dapat
memperoleh pengertian yang lebih jauh dengan mengklasifikasikan peranan yang
mereka mainkan dalam pasar sasaran, diantara klasifikasi tersebut menurut
Kotler (2002) diantaranya: pemimpin pasar (market leader), penantang pasar
(market chalengger), pengikut pasar (market follower) dan pengisi relung pasar
(market nicher).
Pemimpin
Pasar (market leader)
Merupakan perusahaan yang memiliki pangsa pasar
terbesar dipasar produk terkait, biasanya perusahaan ini memimpin perusahaan
lain dalam perubahan harga, perkenalan produk baru, cakupan distribusi dan intensitas
promosi. Untuk bertahan sebagai pemimpin pasar perusahaan dituntut untuk
melakukan tindakan di tiga bidan, yaitu:
- Perusahaan harus menemukan cara untuk memperbesar permintaan pasar secara keseluruhan
- Perusahaan harus melindungi pangsa pasar yang ada sekarang melalui tindakan defensif dan ofensif yang tepat
- Perusahaan harus meningkatkan pangsa pasarnya
Penantang
Pasar (market chalengger)
Perusahaan yang menempati urutan kedua, ketiga dan
seterusnya disebut perusahaan runner-up atau pengikut. Biasanya pada kondisi
seperti ini perusahaan dihadapkan pada dua sikap, yaitu perusahaan dapat menyerang
pemimpin maupun pesaing pasar lain secara agresif untuk mendapatkan pangsa
pasar (Penantang pasar-market chalengger) atau mereka mengikuti permainan dan
tidak menimbulkan gejolak (Pengikut pasar-market follower).
Dalam melakukan penyerangan pasar, seorang penantang
pasar harus mendefinisikan sasaran strategisnya. Penantang pasar harus menentukan
segmen mana yang akan diserang, apakah menyerang pemimpin pasar, menyerang
perusahaan seukuran yang tidak bekerja dengan baik dan kekurangan uang atau
menyerang perusahaan kecil lokal dan regional.
Pengikut
pasar (market follower)
Strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan
pengikut pasar mungkin sama dengan strategi inovasi pasar, dimana inovasi
menanggung biaya yang besar untuk mengembangkan produk baru,
mendistribusikannya dan menginformasikan serta mendidik pasar. Imbalan dan
resiko dari usaha tersebut biasanya langsung kepada pemimpin pasar, namun
perusahaan pengikut pasar dapat meniru dan berupaya memperbaiki produk baru tersebut.
Walaupun tidak akan mengambil alih kepemimpinan pasar, perusahaan pengikut
pasar dapat mencapai laba yang tinggi karena tidak mengeluarkan biaya inovasi.
Pengikut pasar harus mengetahui cara mempertahankan pelanggan yang ada dan
memenangkan pelanggan baru, setiap pengikut mencoba menonjolkan keunggulan
serta arah pertumbuhannya.
Ada empat strategi pertumbuhan pengikut pasar, yaitu:
Pemalsuan (counterfeiter)
Pemalsu meniru keseluruhan produk dan kemasan
pemimpin serta menjual di pasar gelap (ilegal) atau melalui penyalur yang
memiliki reputasi buruk.
Pengklon (cloner)
Pengklon berupaya menyamai atau melebihi produk,
nama dan pengemasan produk pemimpin dengan menambahkan variasi yang ringan.
Peniru (imitator)
Peniru mencontek beberapa hal dari pemimpin, namun
masih mempertahankan differensiasi dalam bentuk kemasan, iklan, harga dan
lain-lain. Biasanya pemimpin tidak akan menyerang peniru asal peniru tidak
menyerang pemimpin secara agresif.
Pengadaptasi (adapter)
Pengadaptasi mengambil produk pemimpin dan
mengadaptasi atau memperbaikinya, pengadaptasi biasanya memilih untuk menjual
ke pasar-pasar yang berbeda, namun sering pengadaptasi menjadi pesaing pemimpin
dimasa yang akan datang.
Pengisi
Relung / Celah Pasar (Market Nicher)
Alternatif untuk menjadi pengikut pasar besar adalah
dengan menjadi pemimpin di pasar kecil, perusahaan kecil pada umumnya
menghindari persaingann dengan perusahaan besar dengan mengincar pasar kecil
yang kurang atau tidak menarik bagi perusahaan besar.
Menurut Kotler (2002) perusahaan dapat membedakan
empat tingkat persaingan berdasarkan tingkat subsitusi produknya, diantaranya
yaitu:
Persaingan Merek
Perusahaan dapat melihat pesaingnya sebagai perusahaan
lain yang menawarkan produk dan jasa sejenis kepada pelanggan yang sama dengan
harga yang sama. Karena itu, Extra Joss dapat menganggap pesaing utamanya
adalah Kuku Bima, Kratingdaeng, M 150, Hemaviton, Enerjoss, Lipovitan Jreng dan
beberapa produk minuman berenergi lainnya. Extra Joss tidak akan menganggap
Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga, Equil dan beberapa minuman penyegar lainnya
sebagai pesaing produknya.
Persaingan Industri
Perusahaan dapat memandang pesaingnya dengan lebih
luas sebagai semua perusahaan yang membuat produk atau jenis produk yang sama. Sebagai
contoh, perusahaan air minum Aqua menganggap dirinya bersaing dengan produsen
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
Persaingan bentuk
Perusahaan dapat memandang pesaingnya dengan lebih
luas sebagai semua produk manufaktur perusahaan yang memberikan jasa yang sama.
Dengan demikian, Aqua menganggap dirinya bersaing tidak hanya terhadap produk
air minum dalam kemasan tetapi juga terhadap minuman ringan lainnya seperti
Extra Joss, Coca-Cola, Teh serta minuman sari buah-buahan.
Persaingan umum
Perusahaan dapat memandang pesaingnya dengan lebih
luas sebagai semua perusahaan yang bersaing untuk konsumsi rupiah yang sama. Dengan
demikian, dapat diartikan Extra Joss menganggap dirinya bersaing dengan
perusahaan yang memproduksi barang konsumsi, industri rumah tangga dan
perlengkapan dapur.
Tags
Ekonomi