Ada beberapa tahapan keluarga sejahtera.
Soemarjan (1994) mengemukakan
bahwa indikator keluarga sejahtera pada
dasarnya disusun untuk
menilai taraf pemenuhan kebutuhan keluarga yang dimulai dari kebutuhan yang sangat
mendasar sampai pemenuhan kebutuhan yang diperlukan untuk pengembangan diri dan keluarga.
Ukuran taraf pemenuhan
kebutuhan dibagi dalam
tiga kelompok, masing-masing kelompok dibagi dalam variabel yang
masingmasing ditetapkan rincian
variabelnya sebagai kumpulan
dari indikator keluarga sejahtera.
Berikut adalah
pembagiannya:
- Kebutuhan dasar atau basic needs, yang terdiri dari variabel: (a) pangan, (b) sandang, (c) papan, (d) kesehatan
- Kebutuhan sosial psikologis atau socialpsychologial needs yang terdiri dari: (a) pendidikan, (b) rekreasi, (c) transportasi, (d) interaksi sosial internal dan eksternal
- Kebutuhan pengembangan atau development needs yang terdiri dari: (a) tabungan, (b) pendidikan atau kejuruan, (c) akses terhadap informasi.
Badan
Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional sejak tahun
1994 mengembangkan beberapa indikator
untuk mengukur tingkat kesejahteraan keluarga
dengan menggunakan indikator
ekonomi, kesehatan, gizi, dan
sosial.
BKKBN mengelompokkan menjadi
lima tahapan dan diterjemahkan ke dalam 23 indikator terkait dengan
keluarga sejahtera adalah sebagai berikut:
- Keluarga pra sejahtera, keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, sandang, papan, dan kesehatan.
- Keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera I sudah dapat memenuhi kebutuhan yang sangat mendasar, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya seperti kebutuhan akan pendidikan, keluarga berencana (KB), interaksi dalam keluarga, interaksi lingkungan tempat tinggal dan transportasi. Indikator yang dipergunakan sebagai berikut: a) anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai agama yang dianut, b) pada umumnya seluruh anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih, c) seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja, sekolah dan bepergian, d) bagian terluas dari lantai rumah bukan tanah, e) bila anak atau anggota keluarganya sakit dibawa ke sarana atau petugas kesehatan.
- Keluarga sejahtera II, yaitu keluarga yang selain dapat memenuhi kebutuhan dasar minimalnya dapat pula memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi. Indikator yang dipergunakan dari lima indikator pada keluarga sejahtera I ditambah dengan sembilan indikator sebagai berikut: f) anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama yang dianut masing-masing, g) sekurang-kurangnya seminggu sekali keluarga menyediakan daging atau telur atau ikan sebagai lauk pauk, h) seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru setahun terakhir, i) luas lantai rumah paling kurang 8,0 untuk tiap penghuni rumah, j) seluruh anggota keluarga dalam tiga bulan terakhir berada dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing, k) paling kurang satu orang anggota keluarga yang berumur 15 tahun keatas mempunyai penghasilan tetap, l) seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa membaca tulisan latin, m) seluruh anak berusia 6-15 tahun bersekolah, n) bila anak hidup dua orang atau lebih pada keluarga yang masih PUS (Pasangan Usia Subur), saat ini mereka memakai kontrasepsi (kecuali bila hamil).
- Keluarga sejahtera III, merupakan keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya dan kebutuhan sosial psikologisnya serta sekaligus dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya, tetapi belum aktif dalam usaha kemasyarakatan di lingkungan desa atau wilayahnya. Mereka harus memenuhi persyaratan indikator a) sampai dengan n), dan memenuhi syarat indikator o) sampai dengan u) sebagai berikut: o) mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama, p) sebagian dari penghasilan dapat disisihkan untuk tabungan keluarga, q) biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan ini dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga, r) ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal, s) mengadakan rekreasi bersama di luar rumah paling kurang sekali dalam enam bulan, t) memperoleh berita dengan membaca surat kabar, majalah, mendengarkan radio, atau menonton televisi, u) anggota keluarga mampu mempergunakan sarana transportasi.
- Keluarga sejahtera III plus, keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya, kebutuhan sosial psikologisnya dan dapat pula memenuhi kebutuhan pengembangannya, serta sekaligus secara teratur ikut menyumbang dalam kegiatan sosial dan aktif pula mengikuti gerakan semacam itu dalam masyarakat. Keluarga-keluarga tersebut memenuhi syarat-syarat a) sampai dengan u) dan ditambah dua syarat yakni: v) keluarga atau anggota keluarga secara teratur memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materi, w) kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan, yayasan, atau institusi masyarakat lainnya.
Tags
Psikologi Keluarga