Siklus
Hidup Kepiting Brachyura sangat unik. Sebagian besar siklus hidupnya berada di perairan
pantai meliputi muara atau estuarin, perairan bakau dan sebagian kecil di laut
untuk memijah. Jenis ini biasanya lebih menyukai tempat yang agak berlumpur dan
berlubang-lubang di daerah hutan mangrove. Disebutkan juga bahwa beberapa jenis
kepiting yang dapat dimakan ditemukan hidup melimpah diperairan estuari dan
kadang-kadang terlihat hidup bersama dengan Portunidae lainnya dalam satu
kawasan.
Selanjutnya
Moosa, dkk (1985) dalam Mulya (2002) menyatakan bahwa distribusi kepiting
menurut kedalaman hanya terbatas pada daerah litoral dengan kisaran kedalaman 0
– 32 meter dan sebagian kecil hidup di laut dalam. Kepiting melakukan
perkawinan di perairan bakau, setelah selesai maka secara perlahanlahan
kepiting betina akan beruaya dari perairan bakau ke tepi pantai dan selanjutnya
ke tengah laut untuk melakukan pemijahan.
Kepiting
jantan yang telah melakukan perkawinan atau telah dewasa berada di perairan
bakau, ditambak atau sekitar perairan pantai yang berlumpur dan memiliki
organisme makanan berlimpah (Kasry, 1996). Kepiting betina yang telah beruaya
ke perairan laut akan berusaha mencari perairan yang kondisinya cocok untuk
tempat melakuan pemijahan, khususnya terhadap suhu dan salinitas air laut.
Kepiting betina biasanya segera melepaskan telur sesaat setelah kawin, tetapi
sang betina memiliki kemampuan untuk menyimpan sperma sang jantan hingga
beberapa bulan lamanya. Telur yang akan dibuahi selanjutnya dimasukkan pada
tempat (bagian tubuh) penyimpanan sperma. Setelah telur dibuahi telur-telur ini
akan ditempatkan pada bagian bawah perut (abdomen). Jumlah telur yang dibawa
tergantung pada ukuran kepiting. Beberapa spesies dapat membawa puluhan hingga
ribuan telur ketika terjadi pemijahan. Telur ini akan menetas setelah beberapa
hari kemudian menjadi larva (individu baru) yang dikenal dengan zoea. Ketika
melepaskan zoea ke perairan, sang induk menggerak-gerakkan perutnya untuk
membantu zoea agar dapat dengan mudah lepas dari abdomen. Larva kepiting
selanjutnya hidup sebagai plankton dan melakukan moulting beberapa kali hingga
mencapai ukuran tertentu agar dapat tinggal di dasar perairan sebagai hewan
dasar (Prianto, 2007).
Pada
perairan pantai yang merupakan daerah nursery ground dan feeding ground
kepiting berada pada stadia muda; menjelang dewasa; dan dewasa, sedangkan di
perairan laut merupakan spawning ground, kepiting bakau berada pada stadia
dewasa (matang gonad), zoea sampai megalops.
Tags
Laut